Kali ini kita akan membahas tentang tantangan investasi dalam supply chain yang mungkin, atau malah sedang, Anda hadapi.
Saat ini, bisa dibilang banyak sekali teknologi yang sangat menarik yang membutuhkan investasi supply chain.
Sebut saja Internet of Things (IoT), Augmented Reality (AR), Drone, kendaraan otonom, Robotika, Virtual Reality (VR), Artificial Intelligence (AI), atau pun Intelligent Analytics.
Semua teknologi tersebut bisa diterapkan untuk supply chain di setiap bisnis dan industri di seluruh dunia. Visi supply chain digital seolah berada dalam jangkauan pandangan kita.
Tapi, sayangnya, sebagian besar perusahaan saat ini masih bekerja dengan supply chain yang sama, yang manual, ngga otomatis, yang sudah mereka lakukan paling ngga selama satu dekade terakhir. Dan sepertinya itu akan terus mereka lakukan di masa mendatang.
Mereka dihadapkan pada tantangan yang menghambat investasi teknologi untuk memajukan supply chain mereka ke depan.
Apa saja tantangan itu?
Sebelum kita bahas lebih jauh, saya mau mengajak Anda juga untuk bergabung dengan scmguide telegram channel karena bakal banyak lagi hal-hal menarik seputar supply chain yang saya bagikan di sana. Jadi, pastikan Anda juga bergabung ya.
Table of Contents
Tantangan investasi supply chain
Apa pun peran Anda, Anda mungkin akan menghadapi satu atau beberapa tantangan investasi yang perlu Anda atasi untuk meningkatkan operasi supply chain Anda.
Semua tantangan itu nyata. Dan beberapa bahkan lebih nyata dibandingkan yang lain.
Membingungkan dan begitu membebani
Seperti yang saya sampaikan di atas, ada begitu banyak hal yang dibicarakan di media terkait dengan teknologi ini. Akibatnya, Anda ngga tahu harus mulai dari mana.
Masalah teknologi ini bisa terlihat begitu menakutkan, terutama kalau operasi supply chain dan pergudangan Anda masih berada di tingkat paling dasar. Anda mungkin melihat kalau sepertinya akan banyak butuh investasi untuk itu.
Berpikir tentang hal ini bisa jadi begitu mengintimidasi ya? Padahal cuma berpikir tentang titik awal Anda saja.
Tapi, Anda harus percaya diri dan berani kalau Anda bisa mengatasi tantangan ini.
Ngga punya strategi supply chain
Kalau operasi supply chain Anda dikelola dengan sangat taktis, tanpa adanya visi jangka panjang, Anda ngga akan punya strategi.
Masalahnya, tanpa adanya strategi, Anda ngga akan bisa memutuskan apa yang ingin Anda terapkan, untuk tujuan apa, dan apa manfaatnya untuk Anda.
Hasilnya?
Anda ngga akan melakukan investasi apa pun. Anda akan terus menjalankan supply chain Anda seperti yang selama ini selalu Anda jalankan. Ngga ada peningkatan.
Padahal, Anda ngga perlu melakukan semuanya sekaligus dalam hal ini. Tapi, Anda tetap harus punya roadmap.
Anda juga pasti suka:
- Pendekatan Praktis untuk Supply Chain Risk Management
- 6 Supply Chain Trade-off yang Harus Anda Hadapi
Keterbatasan uang tunai (cash)
Yang ini sih tentu saja tantangan yang benar-benar nyata. Betul kan?
Kalau perusahaan Anda cuma punya sedikit, atau bahkan ngga punya uang tunai, maka Anda akan bersaing mendapatkan uang ini dengan kepentingan perusahaan yang lain, seperti menggaji karyawan, membayar supplier, dan hal lain untuk menjaga bisnis tetap bertahan.
Jadi, kapan pun Anda ingin melakukan studi tentang investasi supply chain, pastikan Anda menyertakan juga analisa cash flow ya.
Dan tergantung dari payback period investasi Anda, sebetulnya investasi yang Anda lakukan bisa menurunkan biaya yang ada dan menghasilkan lebih banyak uang untuk perusahaan Anda, baik dalam jangka pendek atau pun panjang.
Dukungan eksekutif
Pentingnya supply chain, dan investasi di dalamnya, seperti yang dilihat tim eksekutif anda, itu bisa membantu atau malah menghambat recana Anda.
Kalau CEO Anda paham akan pentingnya supply chain dan dampak besar yang dihasilkan lewat investasi, Anda harus mengajukan proposal untuk memulainya.
Tapi, kalau CEO Anda ngga menghargai supply chain, terlepas apa pun alasannya, strategi Anda mungkin akan dikesampingkan atau ngga mendapatkan dukungan yang diperlukan.
Return on Investment (ROI/ROIC)
Terkait dengan investasi, ada investasi yang mutlak diperlukan cuma untuk menjalankan bisnis, dan ada investasi yang sifatnya lebih opsional.
Untuk investasi yang opsional, Anda perlu sebuah studi bisnis. Dan studi tersebut akan menghasilkan Return on Investment (ROI) atau Return on Invested Capital (ROIC).
Dan tergantung dari situasi bisnis Anda, perusahaan anda mungkin mengharapkan ROI 1 tahun, 2 tahun, atau bahkan lebih.
Yang pasti, semakin pendek ROI yang diharapkan, akan semakin sulit untuk melakukan investasi teknologi yang signifikan karena manfaatnya butuh waktu lebih lama untuk mengembalikan pengeluaran modal awal.
Manfaat non-finansial
Beberapa investasi ngga cuma punya manfaat finansial semata.
Anda mungkin saja perlu untuk berinvestasi menambah kapasitas, meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan kinerja pengiriman, atau sekedar membangun beberapa kemampuan dan infrastruktur dasar.
Fungsi finansial perusahaan Anda mungkin masih mencoba mendapatkan keuntungan finansial yang nyata (tangible) dari investasi yang Anda ajukan. Karena itu, bisa jadi cukup menantang untuk meloloskan rencana investasi Anda yang bertujuan untuk mendapatkan manfaat yang intangible.
Supply chain bukan kompetensi inti
Supply chain merupakan bagian integral dan penting dari sebagian besar perusahaan di hampir semua industri.
Tapi, bahkan dengan kenyataan supply chain yang seperti itu, tetap saja ngga dilihat sebagai area di mana perusahaan ingin berinvestasi.
Kalau misalnya perusahaan Anda terutama fokus pada Pengembangan Produk dan Penelitian, mungkin akan ada kecenderungan untuk melihat supply chain cuma sebagai fungsi pendukung.
Karena itu, mungkin akan ada keinginan untuk mengalihdayakan fungsi supply chain ke pihak ke tiga dibandingkan membangun kompetensi tersebut secara in-house.
Anda juga pasti suka:
- Cara Merencanakan, Menentukan, dan Membuat Tata Letak Gudang
- Bagaimana Cara Meminimalkan Biaya Produksi
Sumber daya
Tantangan terkait dengan sumber daya ini ada tiga.
Pertama, apakah ada sumber daya yang cukup?
Sebuah proyek investasi sering kali melibatkan orang-orang dari berbagai fungsi, seperti TI, Finance, dan fungsi lainnya. Jadi ngga cuma orang-orang di bidang supply chain saja.
Tantangan kedua, adalah prioritas.
Sering kali ada banyak proyek berbeda yang berjalan di sebuah perusahaan dalam waktu bersamaan. Dan tentunya masing-masing proyek ingin orang yang sama dan terbaik untuk bergabung dalam proyek tersebut.
Dan tantangan ketiga adalah pengetahuan.
Tantangan ini terutama muncul ketika datang teknolgi baru. Anda pastinya ingin orang-orang yang punya beberapa tingkat pengetahuan tentang teknologi tersebut untuk bergabung kan? Walaupun Anda tetap harus bergantung pada vendor atas keahlian yang mereka punya.
Kematangan teknologi
Sama seperti semua hal, teknologi terus berkembang.
Sepuluh tahun lalu, kecerdasan buatan, bot, atau robotika canggih, cuma ada di film dan buku fiksi ilmiah. Bukan sebuah teknologi yang bisa digunakan dalam supply chain Anda.
Tapi, di sinilah kita sekarang.
Kita melihat kalau ke depan, kemajuan teknologi akan semakin merambah supply chain.
Dan pastinya kemampuan di masa depan akan lebih matang dibandingkan hari ini.
Pertanyaannya, berarti kita harus menunggu sebelum berinvestasi?
Masalahnya, kalau Anda menunggu, akan tertinggal lebih jauh lagi di belakang. Dan pada titik tertentu, Anda malah harus melakukan lompatan besar untuk mengejar ketertinggalan tersebut.
Bidik bulan, bukan bintang
Anda ngga perlu kok berinvestasi dalam teknologi paling canggih yang ada sekarang ini.
Sebagian perusahaan kecil dan menengah, kalau melihat semua investasi yang dilakukan perusahaan besar, paling banyak uang, pasti akan melihatnya seperti di luar jangkauan Anda.
Tapi, terlepas dari seberapa besar atau kaya pun perusahaan Anda, Anda bisa mulai berinvestasi.
Investasi itu bisa sesederhana memperkenalkan EDI, RF guns, atau barcode, misalnya.
Pilih teknologi yang paling sesuai dengan kemampuan Anda dan konsisten dengan kondisi spesifik operasi Anda saat ini.
Kesimpulan
Sekarang ini adalah waktu yang paling menyenangkan untuk menjadi bagian dari supply chain.
Kenapa?
Karena kita punya kemungkinan teknologi yang ngga terbatas.
Tapi, tentu saja akan ada tembok, hambatan, tantangan, dan rintangan yang harus diatasi untuk membawa kemajuan teknologi tersebut ke perusahaan Anda.
Dengan mengenali tantangan-tantangan tersebut, Anda bisa mengembangkan rencana untuk mengatasinya.
Supply chain adalah inti dari keberhasilan operasi dan strategis sebagian besar perusahaan. Jadi, kepemimpinan Anda dalam hal ini sangat penting.
Ngga peduli seberapa besar atau kecil pun investasi yang Anda lakukan, tetap saja itu berarti Anda sedang memajukan bisnis dan supply chain Anda. Dan itu adalah sebuah kemajuan.
Semoga bermanfaat!
”Kalau anda pikir artikel ini bermanfaat, bagikan juga ke rekan-rekan anda lainnya dan gabung dengan scmguide telegram channel untuk mendapatkan artikel bermanfaat lainnya dari blog ini.”