Desember 22, 2024

Cara Menentukan Target Cost Reduction Berdasarkan Supply Chain Cost Drivers

Dalam supply chain, ada banyak biaya yang perlu Anda keluarkan untuk menjalankan operasi. Pastinya biaya-biaya ini harus Anda monitor dan kendalikan. Biasanya, Anda akan dituntut untuk membuat biaya yang Anda keluarkan semakin efektif. Anda akan dituntut untuk mengurangi biaya supply chain Anda. Anda harus memasang target berapa pengurangan biaya tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya, misalnya. Tujuannya tentu untuk membuat bisnis Anda semakin profit dan tumbuh.

Dan tuntutan untuk melakukan pengurangan biaya ini semakin tinggi sekarang ini karena berbagai biaya yang harus Anda keluarkan terus naik setiap waktunya. Anda harus memutar otak untuk tetap menjaga bisnis tetap profit.

Menaikkan harga? Itu akan menjadi opsi terakhir.

Menurunkan kualitas? Itu ngga akan pernah menjadi pilihan.

Karena itu, Anda perlu strategi pengurangan biaya yang tepat untuk mengantisipasi berbagai kenaikan harga setiap waktunya. Dan Anda harus memantau kinerja pengurangan biaya Anda dibandingkan dengan target yang Anda buat.

Terkadang, kinerja pengurangan biaya ini akan tertutup oleh kenaikan biaya lain yang lebih tinggi, seperti inflasi, misalnya. Jadi, ada sedikit perhitungan yang harus Anda lakukan untuk bisa melihat seberapa besar sebenarnya kinerja pengurangan biaya Anda.

Dan tentu saja, apakah itu cukup untuk mengantisipasi kenaikan harga yang terjadi atau ngga? Bagaimana menentukan target pengurangan biaya yang tepat?

Kita akan bahas kali ini di postingan ini.

Tapi sebelum itu, pastikan kalau Anda juga sudah bergabung dengan scmguide telegram channel karena ada banyak lagi yang saya bagikan seputar suppy chain management di sana dan supaya Anda ngga ketinggalan update artikel terbaru dari blog ini yang pastinya bermanfaat.

7 supply chain cost drivers

Hal pertama yang perlu Anda lakukan tentu saja Anda harus tahu apa saja penggerak biaya (cost driver) dari supply chain Anda.

Setiap bisnis tentunya akan berbeda-beda. Tapi, secara umum, akan ada 6 penggerak biaya supply chain Anda.

Ayo kita lihat satu per satu.

Sales volume

Volume penjualan tentu menjadi faktor penggerak biaya yang pertama. Berapa banyak barang yang akan Anda jual di periode berikutnya akan menentukan berapa banyak biaya supply chain yang harus Anda keluarkan.

Volume penjualan akan sangat berpengaruh pada variable cost Anda di mana besaran biaya tersebut sangat bergantung pada seberapa banyak volume penjualan Anda.

Semakin tinggi volume penjualan, semakin tinggi juga biaya yang harus Anda keluarkan.

Anda juga pasti suka:

Komposisi produk

Setiap produk punya cost structure-nya sendiri-sendiri. Cost per unit setiap produk akan berbeda-beda. Karena itulah, seperti apa komposisi produk di rencana penjualan Anda, akan berpengaruh pada seberapa besar biaya yang harus Anda keluarkan.

Kalau Anda menjual produk dengan cost per unit tinggi lebih banyak dari yang lain, tentu biaya yang harus Anda keluarkan pun semakin besar. Pun begitu sebaliknya.

Setiap perubahan komposisi produk dalam rencana penjualan Anda, juga akan mengubah besarnya biaya yang harus Anda keluarkan.

Inflasi

Inflasi juga merupakan salah satu faktor penentu apakah biaya yang akan Anda perlukan semakin besar atau ngga. Anda harus memperhitungkan faktor inflasi ini terutama kalau Anda akan menghitung biaya jangka panjang dari operasi supply chain Anda.

Kenaikan harga

Kenaikan harga dialami siapa pun, termasuk supplier Anda. Pada saat ini terjadi, tentunya berpengaruh langsung pada biaya operasi Anda.

Nilai tukar mata uang

Saat ini sudah eranya globalisasi. Banyak bahan baku yang diimpor dari luar negeri yang tentu transaksinya menggunakan mata uang asing. Karena itulah, setiap kali ada perubahan nilai tukar mata uang, maka itu akan berdampak pada biaya yang harus Anda keluarkan, baik itu dampaknya positif atau pun negatif.

Saat nilai tukar mata uang asing menguat, tentu biaya yang harus Anda keluarkan juga semakin besar. Begitu juga sebaliknya.

Bahan bakar

Sama seperti nilai mata uang, harga bahan bakar juga fluktuatif. Dan perubahan harga bahan bakar ini, baik itu positif atau negatif, akan berdampak langsung pada biaya supply chain yang harus Anda keluarkan. Karena bisa kita bilang, semua hal perlu bahan bakar untuk bisa sampai ke tujuan kan?

Kinerja operasional

Cost driver yang ngga kalah penting adalah kinerja operasi Anda. Seberapa efektif dan efisien operasi Anda, akan berdampak langsung pada biaya yang akan Anda keluarkan.

Kalau Anda bisa menjaga operasi Anda efektif dan efisien, maka Anda bisa menekan biaya operasi tersebut.

Cara menentukan target pengurangan biaya

Pertanyaan pentingnya sekarang adalah bagaimana kita bisa mengurangi biaya dan menentukan seberapa besar biaya tersebut harus dikurangi untuk dijadikan target Anda.

Yang perlu Anda lakukan adalah menghitung berapa total biaya yang Anda harus keluarkan berdasarkan asumsi volume penjualan, komposisi produk, inflasi, nilai tukar mata uang, dan harga bahan bakar seperti yang sudah saya sampaikan di atas.

Bandingkan hasil perhitungan tersebut dengan budget pada periode sebelumnya.

Anda harus menganalisa apa yang membuat perbedaan antara budget Anda saat ini dan budget pada periode sebelumnya. Hitung seberapa besar pengaruh dari tiap-tiap cost drivers di atas terhadap keseluruhan budget Anda.

Dari 7 cost drivers di atas, kebanyakan dari itu adalah biaya yang ngga bisa Anda kendalikan. Bisa dibilang, hanya biaya terkait kinerja operasional saja yang bisa Anda kendalikan.

Sehingga, pada saat terjadi kenaikan atau penurunan biaya-biaya uncontrollable tersebut, maka yang bisa Anda lakukan adalah mengurangi biaya operasional Anda supaya semakin efektif.

Seberapa besar harus diturunkan?

Kalau Anda bisa menurunkan sebesar kenaikan biaya uncontrollable, itu sempurna. Tapi kalau ngga bisa, setidaknya Anda bisa mengurangi dampak kenaikan biaya tersebut terhadap profit Anda.

Yang harus Anda lakukan adalah me-review kembali kinerja operasi Anda saat ini. Cari peluang di mana Anda bisa mengurangi biaya yang Anda butuhkan atau membuat produktivitas Anda semakin meningkat. Atau, Anda mungkin bisa menghindari biaya yang ngga perlu.

Dari perbaikan kinerja operasi tersebut, hitung berapa besar pengurangan biaya yang bisa Anda dapatkan. Jadikan itu sebagai target Anda. Lakukan perbaikan yang sudah Anda rencanakan untuk merealisasikan pengurangan biaya tersebut.

Anda harus memastikan rencana pengurangan biaya tersebut berjalan. Monitor aktivitas tersebut dan terus buka mata untuk peluang lain yang mungkin ada.

Sebagai gambaran, maka hasil perhitungan budget Anda akan seperti di bawah ini.

cara menentukan target cost reduction

Dari grafik di atas, Anda bisa melihat dengan jelas apakah aktivitas pengurangan biaya Anda bisa menutupi kenaikan biaya yang terjadi atau ngga.

Libatkan semua fungsi dalam supply chain Anda. Anda ngga bisa melakukan pengurangan biaya di satu area tetapi malah menambah biaya di area lainnya. Anda harus memastikan kalau pengurangan biaya tersebut terjadi secara keseluruhan supply chain.

Anda juga pasti suka:

Hati-hati dengan cost up

Terkadang, ada kondisi di mana volume penjualan turun, komposisi produk cenderung ke produk murah biaya, nilai tukar mata uang berdampak positif, harga bahan bakar juga turun, tapi setelah dicek, ternyata budget yang sekarang seharusnya bisa lebih rendah. Ini artinya ada cost up akibat kinerja operasi yang buruk atau ngga bisa menyesuaikan dengan kebutuhan. Anda harus mencari cara untuk mengurangi biaya tersebut.

Gambaran mengenai kondisi seperti ini, ditunjukkan oleh grafik di bawah ini.

Kenapa harus menentukan target pengurangan biaya

Yang jelas, berkurangnya biaya berdampak langsung pada bertambahnya profit Anda.

Kedua, dengan menentukan target pengurangan biaya, Anda akan dituntut untuk membuat action plan untuk perbaikan kinerja operasi supply chain Anda. Dengan begitu, Anda ngga cuma akan berjalan di tempat. Selalu ada perbaikan karena akan selalu ada peluang untuk itu.

Kesimpulan

Kenaikan berbagai faktor penggerak biaya, ngga bisa dihindari. Tugas Anda sebagai supply chain manager adalah untuk take action meng-cover kenaikan biaya tersebut dengan membuat operasi supply chain Anda semakin cost-effective. Dengan begitu, profit dan growth Anda bisa dipertahankan.

Menentukan aktivitas pengurangan biaya adalah salah satu cara untuk itu. Tapi, pastikan juga agar target yang Anda tentukan cukup menantang, tapi tetap realistis dengan aktivitas yang jelas.

Libatkan juga semua fungsi dalam supply chain Anda untuk mencapai satu tujuan yang sama.

Semoga bermanfaat.

Kalau Anda pikir artikel ini bermanfaat, bagikan juga ke rekan kerja Anda yang lain. Pastikan kalau Anda juga sudah bergabung dengan scmguide telegram channel untuk tetap mendapatkan update postingan terbaru dari blog ini sekaligus menerima lebih banyak insight seputar supply chain management lainnya. Semua artikel dalam blog ini bebas Anda gunakan untuk apa pun tujuan Anda, termasuk komersil, tanpa perlu memberikan atribusi.

Avatar photo

Dicky Saputra

Saya adalah seorang profesional yang bekerja di bidang Supply Chain Management sejak tahun 2004. Saya membantu perusahaan untuk meningkatkan kinerja keseluruhan supply chain mereka.

View all posts by Dicky Saputra →