Maret 29, 2024

Minimum Order Quantity: Cara Menghitung MOQ untuk Bisnis e-Commerce Anda & Tips Mengelolanya

Inventory biasanya merupakan aset terbesar dalam dunia bisnis e-commerce.

Anda ingin punya cukup inventory supaya bisa memenuhi permintaan, tapi juga ngga terlalu banyak yang membuat Anda ngga bisa menjual semuanya.

Masalahnya, membeli inventory atau bahan mentah ngga selalu sesederhana itu.

Anda ngga cuma perlu untuk menemukan produsen yang menjual inventory yang tepat dengan harga yang tepat, tapi juga produsen yang memungkinkan Anda untuk membuat pesanan dalam jumlah unit yang optimal.

Banyak produsen menerapkan Minimum Order Quantity (MOQ) untuk membuat Anda berkomitmen membeli inventory dengan jumlah yang cukup, jadi mereka bisa menghemat biaya produksi dan menghasilkan keuntungan.

Itu kenapa Anda membeli selusin telur sekaligus dan bukan satu telur saja kan?

Tapi, yang jadi masalah, jumlah unit ideal Anda, atau jumlah pemesanan ulang Anda, mungkin ngga sesuai dengan MOQ yang pabrikan Anda butuhkan.

Dan hal itulah yang jadi salah satu keseruan dalam menjalankan bisnis e-commerce. Ya kan?

Tentu saja, supplier yang bekerja sama dengan Anda bisa berubah seiring waktu, begitu juga dengan produksi Anda.

Dua puluh ribu unit pertama Anda tentu akan kelihatan sangat berbeda dibandingkan dengan inventory unit 1 juta Anda — ngga cuma dalam hal produk fisik itu sendiri, tapi juga dalam hal arus kas, profitabilitas, dan kesehatan keuangan Anda.

Nah, dalam artikel ini, kita akan banyak membahas tentang Minimum Order Quantity, melihat beberapa faktor penting yang perlu Anda pertimbangkan saat menghitung MOQ, dan juga saya akan bagikan beberapa tips tentang cara memanfaatkan MOQ secara maksimal.

Tapi sebelum itu, pastikan Anda juga sudah bergabung dengan scmguide telegram channel ya, supaya ngga ketinggalan update artikel-artikel bermanfaat lainnya.

Berapa Minimum Order Quantity (MOQ) yang tepat?

Minimum Order Quantity adalah jumlah unit paling sedikit yang diperlukan untuk dibeli pada satu waktu.

Dalam e-commerce, ini paling sering digunakan oleh produsen atau supplier dalam konteks produksi, meskipun pedagang pun sebenarnya bisa menempatkan MOQ untuk berbagai jenis pesanan mereka.

minimum order quantity (MOQ)

Misalnya:

  • MOQ produsen sebanyak 1.000 unit. Artinya, Anda cuma bisa membeli inventory ngga kurang dari 1.000 unit sekaligus.
  • Begitu juga, sebuah merek mungkin punya persyaratan MOQ untuk kemitraan grosir atau eceran, di mana mereka memerlukan minimal 50 unit atau produk senilai $500 untuk dibeli secara bersamaan.

Bagaimana cara menghitung Minimum Order Quantity

Ngga ada yang bisa kita bilang sebagai satu angka MOQ yang tepat untuk semua bisnis. Setiap bisnis punya persyaratan yang berbeda.

Yang pasti, akan sering ada trade-off yang harus Anda lakukan, antara punya MOQ yang lebih tinggi atau membayar harga per unit yang lebih tinggi.

Anda bisa menggunakan langkah-langkah berikut ini sebagai titik awal dalam menentukan Minimum Order Quantity.

Tentukan permintaan

Sebagai bisnis yang membeli inventory, perkiraan permintaan Anda haruslah mempertimbangkan jenis produk, persaingan, musim, dan faktor lainnya dalam rangka memperkirakan berapa banyak unit yang akan Anda jual dalam satu periode.

Data ini bisa membantu dalam menginformasikan pesanan pembelian Anda berikutnya.

Peramalan inventory berjalan beriringan, untuk mencocokkan penawaran dengan permintaan dalam perhitungan ini.

Anda mungkin mendapatkan Minimum Order Quantity yang produsen inginkan ngga jauh dari apa yang akan Anda jual.

Anda juga tentu ingin memperhitungkan total waktu yang Anda perlukan untuk menyiapkan inventory untuk dikirim, termasuk lead time, waktu transit pengiriman, penerimaan gudang dengan penyedia layanan logistik pihak ketiga Anda (3PL), dan potensi penundaan lainnya.

Anda mungkin akan menyadari kalau Anda perlu memesan inventory lebih cepat dari yang Anda rencanakan sebelumnya.

Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda gunakan untuk memantau permintaan, terutama selama masa-masa yang ngga menentu:

  • Selalu berkomunikasi secara transparan dengan supplier Anda.
  • Pastikan Anda punya safety stock yang cukup untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan yang besar.
  • Tinjau perkiraan penjualan mingguan Anda, atau mungkin malah setiap hari, untuk menyesuaikan kembali jumlah produksi.

Hitung titik impas Anda

Kalau Anda mencoba menentukan Minimum Order Quantity Anda sendiri, Anda harus tahu berapa titik impas Anda.

minimum order quantity (MOQ)

Ini mungkin terjadi pada transaksi kedua untuk pesanan DTC, ketika Anda memulihkan biaya akuisisi customer dan customer Anda kembali melalui upaya pemasaran email.

Untuk pembelian grosir, pertimbangkan biaya per unit terendah yang Anda bersedia bayarkan sebagai kompensasi dari jumlah pesanan yang lebih banyak.

Ngga boleh terlalu rendah, yang membuat margin keuntungan Anda hampir ngga ada. Tapi, Anda harus mengharapkan diskon dari volume yang lebih besar. Jangan sampai Anda membayar dengan harga yang lebih tinggi untuk jumlah yang lebih kecil.

Anda juga pasti suka:

Pahami biaya penyimpanan Anda

Beberapa produk lebih mahal untuk Anda simpan daripada yang lain (karena ukuran, durasi penyimpanan, dan persyaratan pergudangan khusus yang diperlukannya).

Secara finansial, akan sangat bermanfaat untuk memastikan kalau barang-barang tersebut ngga Anda simpan terlalu lama dalam inventory Anda.

Biaya penyimpanan inventory Anda adalah biaya sebenarnya yang Anda keluarkan untuk menyimpan semua produk Anda.

Dan itu adalah sesuatu yang harus Anda pertimbangkan sebelum Anda berinvestasi terlalu banyak dalam inventory.

Munculkan MOQ Anda

Katakanlah Anda punya permintaan yang relatif tinggi secara konsisten.

Mitra Anda membeli secara rata-rata sebanyak 200 unit per pesanan, dan Anda harus menjual setidaknya 150 unit per pesanan supaya menguntungkan bagi Anda.

Nah, kalau mitra atau customer Anda sudah bersedia untuk membeli pesanan sebanyak 200 unit di masa lalu, maka Anda bisa menetapkan 200 unit per pesanan itu sebagai Minimum Order Quantity Anda. Atau, malah bisa Anda turunkan menjadi 150.

Cara memaksimalkan Minimum Order Quantity

Adanya persyaratan MOQ mungkin kelihatan buruk kalau Anda berada di sisi pembeli, tapi itu luar biasa saat Anda berada di sisi penjual.

Banyak bisnis e-commerce bekerja sama dengan produsen yang punya persyaratan Minimum Order Quantity, dan beberapa merek akan berada di level dimana mereka bisa menerapkan MOQ mereka sendiri melalui kemitraan grosir atau ambang pembelanjaan minimum.

minimum order quantity (MOQ)

Di mana pun posisi Anda berada saat ini, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan tentang cara bekerja dengan MOQ.

Berikan insentif untuk pembelanjaan yang lebih banyak untuk produk Anda

Kalau Anda masuk ke pasar grosir atau eceran, Anda bisa meminta MOQ untuk pembelian massal untuk membantu memastikan pengecer membayar Anda sesuai jumlah minimum.

Sebagai ganti pembelanjaan minimum, Anda bisa menawarkan diskon volume pada pengecer, di mana Anda akan menagih mereka lebih sedikit per unitnya sebagai kompensasi dari pembelanjaan keseluruhan yang lebih banyak.

Ingatlah kalau Anda sedang mencoba membangun hubungan jangka panjang dengan pengecer. Dan cuma karena salah satu pihak ingin menetapkan persyaratan terbaik untuk kedua belah pihak, bukan berarti itu akan merusak usaha yang sedang Anda bangun.

Pun begitu, Anda bisa menguji strategi ini untuk pesanan langsung ke konsumen dengan meminta jumlah minimum produk yang akan Anda jual (misalnya, 3 botol minuman masing-masing dihargai 10 ribu rupiah untuk memastikan nilai pesanan Anda setidaknya 30 ribu rupiah) untuk menutupi harga pokok penjualan Anda.

Anda juga bisa mencoba tips ini dengan menetapkan ambang pembelanjaan minimum untuk memberikan ongkos pengiriman gratis. Jadi, Anda mengharuskan customer membayarkan sejumlah uang supaya memenuhi syarat untuk mendapatkan ongkos pengiriman gratis.

Hilangkan SKU yang bergerak lambat

Seringnya, merek akan punya lebih banyak SKU daripada yang seharusnya mereka punya.

Dan mereka akan terjebak untuk membayar biaya penyimpanan dan mengeluarkan uang tunai untuk memenuhi MOQ untuk produk yang ngga menjual atau mendorong pendapatan mereka.

Menjaga jumlah SKU Anda tetap sederhana dan minimal akan membantu dalam perkiraan inventory.

Perbedaan antara 20 dan 40 SKU bisa jadi cukup sulit untuk dikelola, apalagi kalau Anda harus mengelola sampai 400 SKU.

Sangat gampang untuk melebih-lebihkan dampak pengenalan warna baru dan sedikit variasi dalam produk Anda yang sudah ada sekarang.

Jangan tergila-gila dengan jumlah SKU Anda.

Fokuslah untuk menjaga supaya katalog Anda tetap ringkas sambil tetap berusaha meningkatkan nilai umur dan penjualan baru.

Untuk banyak merek, 3 SKU cukup untuk menghasilkan 50% dari total penjualan mereka.

Anda ngga butuh ratusan produk yang ngga mendorong pendapatan Anda secara signifikan.

Meningkatkan perputaran inventory

Memesan inventory secara berlebihan akan mendorong Anda untuk punya rasio perputaran inventory yang lebih tinggi, yang berarti akan ada tekanan untuk menjual inventory Anda lebih cepat karena Anda sudah menginvestasikan lebih banyak uang di muka.

Ini ngga cuma berarti Anda harus melakukan penjualan cepat (mungkin dengan diskon) hanya untuk menghabiskan inventory, tapi juga memaksa Anda untuk mencari cara-cara yang lebih kreatif untuk menarik dan mempertahankan customer.

Kalau Minimum Order Quantity Anda terlalu tinggi, dan Anda belum membuktikan model bisnis atau kecocokan pasar sekarang dengan produk Anda, yang terbaik adalah untuk mencari pasar yang lain.

Kalau ngga, Anda akan menghabiskan terlalu banyak uang yang mungkin ngga bisa Anda pulihkan, belum lagi Anda juga harus membayar biaya pergudangan untuk inventory yang Anda punya.

Temukan supplier atau distributor lain

Kalau pabrikan Anda punya MOQ lebih tinggi dari yang Anda inginkan, Anda selalu bisa mencoba untuk bernegosiasi dengan mereka.

Ngga ada salahnya mencoba kan?

Kalau produsen tetap bergeming dan masih menetapkan MOQ yang terlalu tinggi untuk Anda, Anda bisa mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan perusahaan dagang atau distributor grosir, perantara yang membeli dalam jumlah besar dari produsen dan menjualnya kembali dalam jumlah yang lebih kecil kepada orang lain.

Anda juga pasti suka:

Ajukan pertanyaan lain

Anda boleh kok untuk berkreasi dalam percakapan Anda dengan produsen dan supplier.

Coba ulangi pertanyaan yang Anda ajukan atau berpikirlah out of the box. Misalnya:

  • Lihat apakah produsen mengizinkan Anda untuk membuat pesanan mix and match, atau memesan beberapa produk berbeda untuk mencapai MOQ yang mereka tetapkan, bukan cuma satu unit yang identik saja.
  • Tanyakan kepada produsen apakah mereka punya produk sisa dari customer lain yang sudah membatalkan pesanan mereka. Dan dengan begitu, ngga mengharuskan mereka untuk memproduksi apa pun dari awal.

Fokus pada hubungan

Memulai hubungan baik dengan produsen itu sangat mungkin. Bahkan akan menjadi lebih mudah dari waktu ke waktu, terutama ketika Anda menjaga hubungan baik tersebut secara konsisten.

Berikut cara kerjanya:

  • Anda menjual visi Anda kepada produsen dan membuat mereka tertarik.
  • Bisnis e-commerce Anda terus berkembang.
  • Pabrikan Anda senang karena mereka terus menghasilkan uang di samping pertumbuhan Anda.
  • Anda membayar mereka tepat waktu dan memesan lebih banyak dari mereka.
  • Seiring waktu, mereka mungkin akan menawarkan persyaratan yang lebih baik dan lebih fleksibel dengan Anda.

Produsen ingin Anda sukses.

Hal terakhir yang mereka inginkan adalah Anda gulung tikar.

Kalau Anda ngga memeriksa inventory Anda atau menjualnya, mereka ngga akan punya motivasi untuk membantu Anda.

Jual visi perusahaan Anda, biarkan produsen atau supplier melihat potensi yang Anda punya, pemasaran kreatif Anda, dan bagaimana Anda berbeda dari yang lain.

Kalau mereka percaya pada merek Anda, mereka ngga cuma akan menjadi sekedar supplier Anda, tapi juga mitra.

Kita semua tentu ingin sukses. Di atas segalanya, ingat:

  • Lihatlah hubungan Anda dengan produsen atau supplier Anda sebagai bentuk kemitraan, bukan sekedar hubungan transaksional. Kalau produsen ngga mau bekerja sama dengan Anda, maka mereka mungkin mitra yang salah.
  • Perlakukan orang dengan baik apa pun yang terjadi. Kemitraan itu sangat penting, terutama saat sekarang ini, di masa pandemi global.

Menerapkan Minimum Order Quantity menggunakan bantuan software

Software, algoritme, dan analitik software yang tepat bisa membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan data untuk mengoptimalkan supply chain Anda.

Itu termasuk hal-hal berikut ini.

Manajemen inventory

Teknologi seperti fitur software manajemen inventory bisa membantu Anda untuk mengatur titik pemesanan ulang untuk setiap SKU.

Belum lagi tools analitik yang bisa Anda dapatkan yang menyediakan visualisasi data, perkiraan inventory, penghitungan inventory secara real time, dan banyak lagi.

Anda akan mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti:

  • Berapa tingkat stok historis saya, kapan saja, di lokasi mana?
  • Berapa hari tersisa sampai SKU habis?
  • Kapan saya perlu menyusun ulang inventory untuk setiap produk?
  • Seberapa sering setiap produk terjual di seluruh saluran?
  • Kalau saya menjalankan penjualan di situs saya, bagaimana hal ini akan memengaruhi tingkat inventory saya yang tersedia?
  • Bagaimana perbandingan permintaan produk dengan periode sebelumnya?
  • Bagaimana penjualan saya dipengaruhi oleh musim dan bulan yang berbeda?
  • Apa barang terlaris saya?
  • Item mana yang ngga menghasilkan penjualan dan menimbulkan biaya pergudangan e-commerce yang tinggi?
  • Berapa biaya penyimpanan rata-rata saya per unit?
  • Berapa jumlah total bins/rak/palet yang dikenakan biaya?
  • Dan banyak lagi!

Kesimpulan

Salah satu hambatan paling besar untuk memulai sebuah bisnis adalah modal yang dibutuhkan untuk memulai dan menjalankannya.

Minimum Order Quantity mungkin bisa mencegah beberapa bisnis untuk bekerja sama dengan produsen, tapi MOQ sering kali lebih baik dalam jangka panjang untuk beberapa merek daripada membeli sejumlah kecil inventory dengan biaya per unit yang lebih tinggi (bila Anda memperhitungkan biaya rata-rata yang lebih tinggi dari waktu ke waktu, serta biaya pengiriman dengan memperhitungkan frekuensi pemesanan ulang yang lebih tinggi).

Minimum Order Quantity paling baik akan bervariasi untuk setiap. Dan menentukan tolok ukur yang tepat akan butuh banyak riset, perencanaan penjualan yang matang, dan keberuntungan.

Menemukan MOQ yang sesuai untuk Anda bisa membantu Anda meningkatkan skala bisnis Anda sambil tetap mendapatkan keuntungan.

FAQ minimum order quantity

Pemilik toko e-commerce punya banyak pertanyaan mengenai persyaratan Minimum Order Quantity, dan memang seharusnya demikian.

Ini beberapa di antaranya.

Bagaimana menentukan Minimum Order Quantity?

Ngga ada rumus baku untuk menghitung Minimum Order Quantity.

Untuk menentukan MOQ yang tepat untuk bisnis Anda, ada baiknya Anda memperkirakan permintaan, melakukan perencanaan skenario, menghitung diskon volume, dan biaya penyimpanan inventory.

Anda kemudian bisa memutuskan jumlah terendah yang sesuai untuk bisnis Anda.

Kapan Minimum Order Quantity harus diterapkan?

Kalau Anda adalah produsen yang perlu memproduksi produk, maka menerapkan persyaratan MOQ penting untuk menstabilkan margin keuntungan Anda dan membuat produknya berharga untuk diproduksi sejak awal.

Bisnis e-commerce yang memasok produk yang biasanya dijual dalam set, seperti peralatan dapur, juga harus punya kuota pesanan minimum melalui pengemasan atau bundling untuk meningkatkan nilai pesanan rata-rata, dan mereka juga bisa menerapkan MOQ untuk mitra grosir.

Apa itu MOQ dalam supply chain?

Dalam e-commerce supply chain, MOQ adalah jumlah minimum unit dari satu SKU yang harus dibeli bisnis dari produsen, atau penjual, dalam satu proses produksi atau pesanan pembelian.

Apa perbedaan antara MOQ dan EOQ?

Economic Order Quantity (EOQ) adalah persamaan yang digunakan untuk menentukan jumlah inventory yang ideal untuk disimpan di gudang Anda, jadi Anda ngga menghabiskan terlalu banyak untuk penyimpanan, tapi juga ngga sampai kehabisan produk.

MOQ adalah jumlah produk yang harus dibeli oleh pembeli dari supplier, atau penjual, pada satu waktu.

MOQ bisa menyebabkan bisnis e-commerce membeli lebih banyak inventory daripada yang sebenarnya mereka butuhkan pada satu waktu. Dan itu mengakibatkan mereka ngga berada dekat dengan EOQ mereka.

Semoga bermanfaat!

“Kalau anda pikir artikel ini bermanfaat, bagikan juga ke rekan-rekan anda lainnya dan gabung dengan scmguide telegram channel untuk mendapatkan artikel bermanfaat lainnya dari blog ini.”

Avatar photo

Dicky Saputra

16+ tahun berkecimpung di bidang supply chain management. Saya membantu perusahaan meningkatkan kinerja supply chain secara keseluruhan.

View all posts by Dicky Saputra →