Konsep cross-dock bisa membantu anda mengirimkan barang lebih cepat sekaligus menghemat biaya gudang.
Menarik ya?
Tapi apakah benar bisa?
Tentu saja bisa, karena konsep cross-docking memungkinkan anda mengirim produk dari manufaktur langsung ke tujuan akhir dengan hanya sedikit sekali, atau bisa dibilang tanpa waktu penyimpanan.
Lebih jauh lagi, konsep ini bisa mengurangi kemungkinan produk rusak atau hilangnya inventory karena begitu sedikitnya handling terhadap produk tersebut.
Kalau begitu, terapkan saja konsep ini kalau memang menguntungkan. Begitu kan?
Tunggu dulu. Sebelum anda memutuskan apakah anda akan mengadopsi konsep cross-docking atau ngga, saya pikir akan lebih baik kalau anda tahu lebih dulu apa saja kelebihan dan kekurangan dari konsep ini.
Dan itulah yang akan saya bahas pada artikel kali ini.
Nah, sebelum kita mulai, ayo kita lihat lebih dulu, seperti apa sih konsep cross-docking itu?
Table of Contents
Apa itu cross-docking?
Cross-docking merupakan proses mentransfer produk dari inbound carrier ke outbound carrier dengan handling yang sangat minimal di gudang. Bahkan kadang sama sekali ngga ada proses material handling di sana.
Begitu produk tiba di fasilitas cross-dock, produk tersebut akan segera disortir dengan cepat dan langsung dikirimkan ke tujuan berikutnya.
Hasilnya?
Biaya penyimpanan, atau storage cost, jadi berkurang. Begitu juga dengan waktu pengiriman.
Dan tentu anda setuju kalau semakin singkat waktu pengiriman, semakin tinggi pula kepuasan pelanggan atau customer satisfaction.
Apa alasan sebuah perusahaan menerapkan konsep ini?
Ada beberapa alasan yang mendasari sebuah perusahaan menerapkan konsep cross-docking. Mungkin saja anda juga punya alasan yang sama.
Ayo kita lihat.
Demand fluctuation
Namanya permintaan, pasti seringkali berubah-ubah seiring waktu.
Dan kalau anda menyimpan sebuah produk lebih lama dari yang diperlukan, ada kemungkinan nilai produk tersebut akan menurun seiring menurunnya permintaan akan produk tersebut.
Nah, dengan konsep cross-docking, anda bisa membeli dan mengirimkan produk per demand, sesuai kebutuhan, sehingga terhindar dari penyimpanan produk yang terlalu lama.
Anda juga pasti suka:
- Belum Juga Bisa Mencapai On Time Delivery? Apa Yang Harus Dilakukan?
- Apa Perbedaan 3PL dan 4PL? Bagaimana Cara Mengetahui Apa yang Paling Anda Butuhkan?
Pengiriman produk yang sensitif terhadap waktu
Beberapa produk memang harus dikirimkan secepat mungkin karena kualitasnya akan menurun seiring waktu.
Cross-docking bisa mengurangi durasi penyimpanan produk anda dan mengirimkannya dengan segera ke tujuan akhir.
Kedatangan muatan dari banyak supplier
Melalui fasilitas cross-dock, anda bisa menerima, menyortir, mengkombinasikan, dan mengirimkan muatan yang datang dari banyak supplier secara efektif dan tepat waktu.
Mengirimkan cargo yang overweight
Kalau cargo anda overweight, cross-docking bisa memfasilitasi untuk proses unloading dan memecah muatan tersebut jadi beberapa pengiriman.
Hasilnya?
Anda tetap bisa menjaga compliance anda terhadap peraturan yang berlaku.
Keuntungan dari konsep cross-docking
Sekarang, ayo kita lihat apa saja sih keuntungan dari cross-docking?
Turnover produk yang tinggi
Penerapan konsep cross-docking bisa meningkatkan ratio turnover produk anda.
Kenapa?
Karena produk anda akan ditransfer dengan cepat melalui fasilitas cross-dock dengan waktu storage yang sangat singkat.
Hasilnya, anda bisa mengurangi waktu penyimpanan inventory anda dan tentunya akan meningkatkan profitabilitas bisnis anda juga.
Mengurangi storage dan labor costs
Biaya terkait dengan storage akan menurun dengan konsep cross-docking ini karena singkatnya waktu penyimpanan produk yang dilakukan.
Nah, anda bisa mencatat pengurangan biaya ini sebagai penghematan biaya dalam bisnis anda.
Ditambah lagi, karena produk tersebut ngga perlu lagi di put away dan di picking, itu artinya material handling produk jadi semakin sedikit. Artinya lagi, labor cost anda akan menurun.
Lagi-lagi ini bisa menyumbang profit ke bisnis anda.
Meminimalkan resiko terkait dengan produk
Di dalam sebuah gudang cross-dock, berbagai resiko terkait dengan handling produk bisa diminimalkan.
Ini berkaitan dengan poin sebelumnya yang sudah saya sampaikan di mana proses material handling yang dilakukan hanya sedikit. Itu berarti makin sedikit juga resiko kerusakan produk akibat kesalahan handling yang mungkin terjadi.
Resiko kerusakan produk, kehilangan produk, atau human error bisa diperkecil dengan konsep ini.
Meningkatkan customer satisfaction
Konsep cross-dock meminimalkan kebutuhan akan storage produk. Hasilnya, produk tersebut bisa dikirimkan ke customer anda dengan lebih efisien dan dalam waktu yang lebih singkat.
Dengan makin singkatnya delivery lead time, tentu saja akan semakin meningkat pula customer satisfaction. Siapa sih yang ngga ingin produk pesanannya cepat sampai kan?
Anda juga pasti suka:
- 8 Cara Paling Efektif untuk Mengurangi Supply Chain Lead Time Anda
- 7 Alasan Mengapa 3PL Bisa Mengurangi Biaya Logistik Anda
Kekurangan dari cross-dock
Tentu saja setiap hal akan ada plus dan minusnya.
Nah, berikut ini adalah kekurangan dari konsep cross-dock yang bisa jadi pertimbangan anda.
Membutuhkan transport carrier yang cukup
Sebuah fasilitas cross-dock itu sangat bergantung pada transport carriers. Ini disebabkan oleh konsep di mana produk harus dikirimkan dalam waktu singkat dan ngga disimpan di storage area.
Dampaknya tentu saja kebutuhan akan jumlah transportation carrier yang relatif lebih tinggi. Anda harus pertimbangkan hal ini untuk memastikan konsep cross-dock ini berjalan lancar.
Kebutuhan akan supplier yang bisa diandalkan
Supplier yang bisa diandalkan itu sangat penting untuk memastikan operasional cross-docking berjalan lancar.
Kenapa?
Karena, bagaimana mungkin anda bisa mengirimkan produk dengan segera dan tepat waktu ke customer kalau anda ngga didukung oleh supplier yang bisa anda andalkan kan?
Membutuhkan perencanaan matang dan koordinasi
Penerapan cross-dock membutuhkan perencanaan yang matang dan koordinasi dengan supplier yang baik.
Kenapa?
Karena ada begitu banyak faktor yang harus dipertimbangkan, seperti analisa supply-demand, jadual pengiriman, dan banyak lagi.
Tanpa perencanaan yang matang dan eksekusi yang baik, kemungkinan gagalnya sistem cross-dock ini akan tinggi. Konsep tersebut ngga akan berjalan dengan efisien dan lancar.
Kesimpulan
Cross-docking bisa membantu anda mengirimkan produk ke customer dengan lebih cepat, meminimalkan biaya storage, dan mengecilkan resiko terkait dengan produk.
Tapi, penting untuk anda mempertimbangkan juga trade-offs atau pertukaran yang harus anda lakukan terkait dengan konsep ini.
Kalau anda bisa mengatasi kekurangannya, maka cross-docking bisa menjadi solusi yang baik untuk meningkatkan profitabilitas bisnis anda.
”Kalau anda pikir artikel ini bermanfaat, bagikan juga ke rekan-rekan anda lainnya dan gabung dengan scmguide telegram channel untuk mendapatkan artikel bermanfaat lainnya dari blog ini.”