April 13, 2025

Menguasai Economic Order Quantity (EOQ) untuk Mengurangi Biaya dan Meningkatkan Efisiensi

Memahami Biaya Nyata dari Pemesanan Terlalu Banyak atau Terlalu Sedikit

Bayangkan ini. Anda mengelola persediaan, dan setiap kali stok mulai menipis, Anda melakukan pemesanan. Kadang-kadang Anda membeli dalam jumlah besar dengan harapan menghemat biaya. Di lain waktu, Anda cuma memesan secukupnya supaya operasional tetap berjalan. Tapi, entah bagaimana, biaya Anda tidak pernah sesuai dengan harapan. Kadang, Anda terjebak dengan stok berlebih yang cuma menumpuk di gudang, atau sebaliknya, Anda mengalami kekurangan stok yang mengganggu produksi dan mengecewakan pelanggan.

Terdengar familiar? Ini adalah tantangan sehari-hari dalam manajemen inventaris. Terlalu banyak stok mengikat arus kas dan meningkatkan biaya penyimpanan. Terlalu sedikit stok menyebabkan pesanan darurat, biaya pembelian yang lebih tinggi, dan potensi kehilangan penjualan. Menemukan keseimbangan terasa seperti berjalan di atas tali. Tapi bagaimana kalau ada formula yang bisa memberi tahu Anda dengan tepat berapa banyak yang harus dipesan untuk meminimalkan total biaya? Itulah peran dari Economic Order Quantity (EOQ).

Sebelum kita lanjutkan bahasan menarik ini, jangan lupa untuk follow juga akun LinkedIn saya. Anda akan mendapatkan lebih banyak insight bermanfaat tentang supply chain management di sana. Dapatkan juga ebook dari scmguide.com di sini untuk semakin menambah wawasan supply chain management Anda.

Formula yang Menghilangkan Tebak-Tebakan dalam Pemesanan

EOQ bukan sekadar konsep teoretis; ini adalah alat praktis yang bisa mengubah cara Anda mengelola stok. Rumusnya sederhana:

Dimana:

  • D = Permintaan tahunan (unit per tahun)
  • S = Biaya pemesanan per pesanan
  • H = Biaya penyimpanan per unit per tahun

Sekilas, ini mungkin terlihat seperti persamaan biasa. Tapi di baliknya terdapat prinsip yang kuat: pesan dalam jumlah yang tepat pada waktu yang tepat untuk meminimalkan total biaya inventaris.

Bagaimana cara kerjanya? Setiap kali Anda melakukan pemesanan, Anda menanggung biaya pemesanan, termasuk pekerjaan administratif, koordinasi dengan pemasok, dan biaya transportasi. Kalau Anda terlalu sering memesan, biaya ini akan bertambah dengan cepat. Tapi kalau Anda memesan dalam jumlah besar, biaya penyimpanan meningkat—termasuk biaya penyimpanan, asuransi, dan pengelolaan stok berlebih. EOQ membantu Anda menemukan keseimbangan sempurna antara biaya-biaya yang saling bertentangan ini.

Mengapa Memesan dalam Jumlah Besar Tidak Selalu Lebih Murah

Tergoda untuk berpikir kalau pesanan dalam jumlah besar selalu berarti penghematan besar? Banyak pemasok menawarkan diskon untuk pembelian dalam jumlah besar, dan secara teori, itu terlihat menguntungkan. Tapi apakah Anda pernah mempertimbangkan biaya tersembunyi?

Gudang bukanlah ruang tanpa batas. Semakin banyak stok yang Anda simpan, semakin besar biaya penyimpanannya. Kelebihan stok juga meningkatkan risiko usang, kerusakan, atau bahkan pencurian. Kalau Anda menangani barang yang mudah rusak, pemesanan berlebih bisa menyebabkan pemborosan dan produk yang tidak terjual.

Lalu ada biaya peluang. Setiap rupiah yang tertahan dalam inventaris adalah rupiah yang bisa digunakan untuk pengembangan produk, pemasaran, atau ekspansi bisnis. EOQ membantu mencegah kelebihan stok sambil tetap memastikan Anda punya cukup stok untuk memenuhi permintaan.

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah variabilitas permintaan. Beberapa bisnis mengalami fluktuasi musiman dalam permintaan, yang berarti memesan dalam jumlah besar mungkin masuk akal di beberapa bulan tapi mengarah pada kelebihan stok di periode lain. Dengan menghitung EOQ, Anda menciptakan strategi pemesanan yang fleksibel dan hemat biaya.

Anda juga pasti suka:

Biaya Tinggi dari Kehabisan Stok dan Pesanan Darurat

Di sisi lain, pemesanan dalam jumlah terlalu sedikit juga bisa sangat merugikan. Pernahkah Anda harus melakukan pesanan darurat karena kehabisan stok? Biaya pengiriman ekspres sangat mahal. Belum lagi dampaknya terhadap jadwal produksi, hubungan pelanggan, dan reputasi merek Anda.

Ketika stok tidak mencukupi, operasi menjadi lambat. Kalau Anda seorang produsen, kehilangan bahan utama bisa menghentikan produksi sepenuhnya. Kalau Anda seorang pengecer, rak kosong berarti kehilangan penjualan. Lebih buruk lagi, pelanggan mungkin beralih ke pesaing yang bisa memenuhi pesanan mereka lebih cepat.

Selain kehilangan finansial langsung, kekurangan stok yang sering bisa merusak kepercayaan pelanggan. Pelanggan yang mengalami masalah stok berulang kali bisa mulai meragukan kemampuan Anda dalam memenuhi kebutuhan mereka, yang bisa mendorong mereka untuk beralih ke pesaing. EOQ meminimalkan risiko ini dengan membantu Anda menentukan jumlah pemesanan optimal yang mencegah kekurangan tanpa menyebabkan stok berlebih.

Penerapan EOQ di Dunia Nyata

Misalkan Anda mengelola perusahaan yang menjual suku cadang industri. Anda punya produk dengan permintaan tahunan 10.000 unit. Setiap kali Anda melakukan pemesanan, Anda menghabiskan Rp750.000 untuk biaya administrasi dan pengiriman. Biaya penyimpanan per unit per tahun adalah Rp30.000.

Menggunakan rumus EOQ:

Ini berarti cara paling hemat biaya untuk memesan produk ini adalah dalam jumlah 707 unit setiap kali. Kalau Anda memesan lebih banyak, Anda membayar terlalu banyak untuk penyimpanan. Kalau Anda memesan lebih sedikit, Anda mengeluarkan terlalu banyak biaya pemesanan.

Tapi, bagaimana kalau pemasok Anda menawarkan diskon harga kalau Anda memesan 1.000 unit sekaligus? Di sinilah EOQ menjadi alat pengambilan keputusan, bukan aturan kaku. Anda perlu mempertimbangkan diskon terhadap peningkatan biaya penyimpanan dan menentukan opsi mana yang paling menghemat biaya dalam jangka panjang.

Anda juga pasti suka:

Ketika EOQ Mungkin Tidak Berjalan Sempurna

Meskipun EOQ adalah panduan yang sangat baik, manajemen inventaris dalam kehidupan nyata jarang sesederhana ini. Permintaan bisa berfluktuasi. Waktu tunggu pemasok bisa tidak terduga. Beberapa produk punya jumlah pemesanan minimum. Yang lain punya diskon volume yang membuat pembelian dalam jumlah besar lebih menarik meskipun biaya penyimpanan lebih tinggi.

Dalam kasus ini, EOQ berfungsi sebagai titik awal daripada aturan yang kaku. Ini membantu Anda memahami struktur biaya dasar, sehingga Anda bisa menyesuaikan berdasarkan kondisi pasar, kesepakatan pemasok, atau keputusan strategis inventaris.

EOQ juga berasumsi kalau permintaan tetap konstan sepanjang tahun. Pada kenyataannya, cuma sedikit bisnis yang beroperasi dalam lingkungan yang begitu stabil. Menggabungkan EOQ dengan teknik peramalan bisa memberikan strategi manajemen inventaris yang lebih akurat dan dinamis.

Mengintegrasikan EOQ ke dalam Strategi Inventaris Anda

Supaya EOQ berfungsi dengan baik, Anda harus melacak data yang tepat. Berapa sebenarnya yang Anda bayar untuk penyimpanan? Berapa biaya yang Anda keluarkan untuk setiap pesanan? Dan yang paling penting, seberapa bisa diprediksi permintaan Anda? Semakin akurat data Anda, semakin andal perhitungan EOQ Anda.

Teknologi membuat proses ini lebih mudah. Sistem manajemen inventaris modern bisa mengotomatiskan perhitungan EOQ, memperhitungkan permintaan yang berfluktuasi, dan menyarankan titik pemesanan ulang yang optimal. Kalau perusahaan Anda masih mengandalkan pencatatan manual, menerapkan EOQ bisa menjadi perubahan besar yang menghemat biaya.

Kesimpulan

Mengelola inventaris tanpa EOQ seperti mengemudi tanpa pengukur bahan bakar. Anda mungkin beruntung dan menghindari kehabisan stok, atau Anda mungkin berakhir dengan barang berlebih yang sulit dijual. Dengan menggunakan EOQ, Anda bisa mengendalikan biaya inventaris, meningkatkan arus kas, dan menghilangkan stres dari manajemen stok yang berkelanjutan.

Jadi, lain kali Anda akan melakukan pemesanan, tanyakan pada diri sendiri—apakah ini jumlah yang paling hemat biaya? Kalau Anda tidak yakin, EOQ adalah alat yang bisa memberi Anda jawabannya.

Semoga bermanfaat!

Bagikan artikel ini ke rekan Anda yang lain supaya mereka juga mendapatkan manfaatnya. Untuk lebih banyak insight bermanfaat tentang supply chain management, follow akun LinkedIn saya. Dapatkan juga ebook dari scmguide.com di sini untuk semakin menambah wawasan supply chain management Anda. Anda bebas menggunakan semua artikel di blog ini untuk tujuan apapun, termasuk komersil, tanpa perlu memberikan atribusi.

Avatar photo

Dicky Saputra

Saya adalah seorang profesional yang bekerja di bidang Supply Chain Management sejak tahun 2004. Saya membantu perusahaan untuk meningkatkan kinerja keseluruhan supply chain mereka.

View all posts by Dicky Saputra →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *