April 23, 2025

Ketika Kepemimpinan Mengabaikan Data dan Logika, Apa yang Harus Anda Lakukan?

Frustrasi Melihat Keputusan Buruk Terjadi

Anda sudah melihat ini dari jauh. Angkanya tidak masuk akal. Risikonya jelas. Solusi alternatif sudah ada. Tapi meskipun Anda sudah memberikan peringatan, keputusan tetap diambil. Manajemen puncak, dengan segala pertimbangannya, memilih jalur yang Anda tahu akan merugikan perusahaan. Dan sekarang, Andalah yang harus mengeksekusinya.

Rasanya frustrasi. Mengecewakan. Dan kalau Anda seperti kebanyakan profesional rantai pasok, ini mungkin membuat Anda mempertanyakan peran Anda. Apa gunanya keahlian Anda kalau tidak ada yang mendengarkan saat benar-benar dibutuhkan? Tapi satu hal yang harus Anda ingat—Anda sudah menjalankan tugas Anda. Anda sudah menyajikan data. Anda sudah menyoroti risikonya. Anda sudah memberi mereka jalan keluar. Kalau mereka memilih untuk tidak mengambilnya, itu bukan tanggung jawab Anda.

Sebelum kita lanjutkan bahasan menarik ini, jangan lupa untuk follow juga akun LinkedIn saya. Anda akan mendapatkan lebih banyak insight bermanfaat tentang supply chain management di sana. Dapatkan juga ebook dari scmguide.com di sini untuk semakin menambah wawasan supply chain management Anda.

Anda Bukan Pengambil Keputusan—Dan Itu Tidak Masalah

Di dunia rantai pasok, Anda selalu berhadapan dengan data, kendala pemasok, tingkat inventaris, waktu tunggu, dan efisiensi biaya. Tugas Anda adalah memberikan rekomendasi terbaik berdasarkan kendala dunia nyata. Tapi pada akhirnya, keputusan akhir ada di tangan orang lain.

Manajemen tidak selalu rasional. Terkadang, keputusan diambil berdasarkan politik kantor, intuisi, atau agenda pribadi seorang eksekutif. Rasanya menjengkelkan ketika Anda sudah menghabiskan berminggu-minggu menganalisis suatu masalah cuma untuk melihat pimpinan mengabaikan temuan Anda. Tapi sefrustrasi apa pun itu, inilah realitas bekerja di organisasi yang terstruktur. Anda adalah bagian dari sistem, tapi Anda bukanlah sistem itu sendiri.

Itu berarti Anda tidak perlu memikul beban dari keputusan buruk mereka. Kalau semuanya berantakan, bukan nama Anda yang dipertaruhkan. Itu adalah tanggung jawab mereka. Tugas Anda adalah menjalankan keputusan sebaik mungkin dan meminimalkan kerusakan yang bisa terjadi. Itu saja.

Cara Menghadapi Dampak yang Tak Terelakkan

Cuma karena ini bukan keputusan Anda, bukan berarti Anda bisa mengabaikan konsekuensinya. Anda masih punya bisnis yang harus dijalankan, tim yang harus dikelola, dan rantai pasok yang harus tetap berjalan. Jadi, bagaimana cara melanjutkannya?

Pertama, lepaskan keterlibatan emosional. Anda peduli dengan pekerjaan Anda, dan itu hal yang baik. Tapi kalau Anda terus-menerus merasa kesal atas keputusan yang sudah dibuat, itu cuma akan menguras energi Anda. Terima kenyataan kalau ini akan terjadi, seburuk apa pun menurut Anda. Begitu Anda menerimanya, Anda bisa mengalihkan energi ke upaya pengendalian kerusakan.

Kedua, dokumentasikan semuanya. Simpan catatan tentang rekomendasi Anda, data yang sudah Anda presentasikan, dan proses pengambilan keputusan. Ini bukan soal mengatakan “saya sudah bilang” nanti, tapi lebih kepada melindungi diri Anda sendiri dan memastikan ada jejak yang jelas tentang tanggung jawab. Kalau sesuatu berjalan salah, Anda ingin bisa menunjukkan kalau Anda sudah melakukan tugas Anda dengan benar.

Ketiga, fokus pada hal yang bisa Anda kendalikan. Mungkin Anda bisa menegosiasikan ulang kontrak dengan pemasok untuk mengurangi dampak finansial. Mungkin Anda bisa menyesuaikan strategi inventaris untuk menghindari kekurangan atau kelebihan stok. Mungkin Anda bisa mengubah jadwal produksi supaya lebih efisien. Selalu ada sesuatu yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi dampaknya, meskipun Anda tidak bisa membatalkan keputusan itu sendiri.

Anda juga pasti suka:

Seni Melepaskan

Salah satu pelajaran tersulit dalam rantai pasok—dan dalam lingkungan korporat mana pun—adalah belajar melepaskan hal-hal yang tidak bisa Anda ubah. Anda adalah pemecah masalah secara alami. Anda ingin memperbaiki sesuatu, mengoptimalkan, menciptakan hasil terbaik. Tapi terkadang, kemenangan terbesar adalah menyadari kapan sebuah pertempuran tidak layak diperjuangkan lagi.

Melepaskan bukan berarti menyerah. Itu berarti bersikap strategis tentang di mana Anda mengalokasikan energi Anda. Itu berarti menerima kalau kepemimpinan akan membuat keputusan buruk, dan Anda tidak bisa menghentikan semuanya. Itu berarti memahami kalau nilai Anda tidak cuma terletak pada memberikan rekomendasi yang baik, tapi juga dalam menangani situasi sulit ketika hal itu terjadi.

Ketika Semua Mulai Berantakan

Berikut bagian ironisnya—ketika semuanya mulai berantakan (dan itu pasti terjadi), pimpinan yang sebelumnya mengabaikan peringatan Anda mungkin tiba-tiba bertanya, “Bagaimana ini bisa terjadi?” Mereka mungkin panik mencari solusi. Mereka mungkin bahkan meminta Anda untuk memperbaiki kekacauan itu.

Di sinilah profesionalisme Anda diuji. Anda bisa saja berkata, “Saya sudah bilang,” tapi itu tidak akan membawa Anda ke mana-mana. Sebagai gantinya, sajikan fakta dengan tenang. Tunjukkan data lagi. Tawarkan rencana untuk meminimalkan kerugian lebih lanjut. Kalau kali ini mereka mau mendengarkan, bagus. Kalau tidak, tetaplah dokumentasikan semuanya dan terus lanjutkan pekerjaan Anda.

Designed by Freepik

Karier Anda Tidak Ditentukan oleh Kesalahan Mereka

Pada akhirnya, Anda sedang membangun reputasi Anda sendiri, bukan reputasi mereka. Cara Anda menangani situasi seperti ini—tetap profesional, menjaga ketenangan, berfokus pada solusi—akan menentukan karier Anda jauh lebih banyak daripada keputusan buruk yang diambil oleh manajemen atas.

Jadi jangan biarkan hal ini membebani Anda. Jangan memikul beban dari keputusan buruk yang bukan tanggung jawab Anda. Anda sudah melakukan tugas Anda. Sekarang, lakukan yang terbaik dengan apa yang Anda punya dan biarkan sisanya berjalan sebagaimana mestinya.

Menavigasi Politik Kantor dan Ego Eksekutif

Sangat mudah untuk berpikir kalau semua keputusan harus berbasis data, tapi dunia korporat tidak selalu bekerja seperti itu. Keputusan sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak Anda ketahui—hubungan eksekutif, agenda tersembunyi, atau bahkan sekadar ego seseorang. Ketika manajemen membuat keputusan yang bertentangan dengan data, terkadang itu bukan karena mereka tidak tahu, tapi karena mereka punya alasan lain yang tidak terlihat oleh Anda.

Inilah mengapa memahami politik kantor hampir sama pentingnya dengan memahami metrik rantai pasok. Anda tidak harus ikut bermain dalam permainan itu, tapi Anda harus menyadarinya. Mengetahui siapa yang punya pengaruh terhadap keputusan dan mengapa bisa membantu Anda menyusun rekomendasi dengan lebih efektif di masa depan.

Anda juga pasti suka:

Bersiap untuk Kejadian Serupa di Masa Depan (Karena Ini Akan Terjadi Lagi)

Keputusan buruk bukanlah sesuatu yang cuma terjadi sekali. Kalau Anda sudah cukup lama berada di industri ini, Anda tahu kalau ini cuma masalah waktu sebelum itu terjadi lagi. Jadi daripada merasa frustrasi setiap kali itu terjadi, lebih baik persiapkan diri Anda.

Tingkatkan keterampilan komunikasi Anda. Terkadang, cara Anda menyajikan data bisa menentukan seberapa besar dampaknya. Pelajari cara menyusun argumen dengan cara yang bisa diterima oleh eksekutif, bukan cuma sesama profesional rantai pasok. Hubungkan angka-angka dengan hasil bisnis yang dipedulikan oleh pimpinan—keuntungan, eksposur risiko, kepuasan pelanggan.

Bangun aliansi dalam organisasi. Temukan kolega lain yang berbasis data, baik di bidang keuangan, operasional, atau penjualan, yang bisa mendukung temuan Anda. Ketika beberapa departemen sepakat tentang suatu rekomendasi, lebih sulit bagi pimpinan untuk mengabaikannya.

Kembangkan ketahanan mental. Kalau Anda membiarkan setiap keputusan buruk pimpinan memengaruhi Anda, Anda akan cepat merasa kelelahan. Sebaliknya, adopsi pola pikir di mana Anda mengharapkan adanya hambatan tapi tetap fokus pada gambaran yang lebih besar—membangun karier di mana suara Anda benar-benar berpengaruh, terlepas dari kesalahan sesekali dari kepemimpinan.

Kesimpulan: Punya Keahlian Anda, Tapi Jangan Punya Kesalahan Mereka

Anda tidak bisa mengendalikan keputusan buruk dari kepemimpinan, tapi Anda bisa mengendalikan bagaimana Anda meresponsnya. Terus lakukan pekerjaan Anda dengan baik. Terus dorong keputusan yang tepat. Terus dokumentasikan temuan Anda. Dan ketika semuanya berjalan salah, ingat—bukan tugas Anda untuk memperbaiki kesalahan pimpinan.

Anda ada di sini untuk perjalanan jangka panjang. Tetap fokus, tetap profesional, dan jangan biarkan frustrasi hari ini menghalangi kesuksesan Anda di masa depan.

Semoga bermanfaat!

Bagikan artikel ini ke rekan Anda yang lain supaya mereka juga mendapatkan manfaatnya. Untuk lebih banyak insight bermanfaat tentang supply chain management, follow akun LinkedIn saya. Dapatkan juga ebook dari scmguide.com di sini untuk semakin menambah wawasan supply chain management Anda. Anda bebas menggunakan semua artikel di blog ini untuk tujuan apapun, termasuk komersil, tanpa perlu memberikan atribusi.

Avatar photo

Dicky Saputra

Saya adalah seorang profesional yang bekerja di bidang Supply Chain Management sejak tahun 2004. Saya membantu perusahaan untuk meningkatkan kinerja keseluruhan supply chain mereka.

View all posts by Dicky Saputra →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *