Langsung ke pertanyaan, apa saja skills yang harus dimiliki seorang supply chain leader?
Apakah yang punya gelar bisnis? Punya pengalaman? Apakah keduanya bisa membuat seseorang menjadi supply chain leader yang hebat?
Atau, apakah seorang supply chain leader adalahhasil dari kerja keras? Punya pengalaman yang membuatnya punya kualitas tertentu sebagai seorang pemimpin?
Bisa dibilang, anda butuh keduanya untuk menjadi supply chain leader yang hebat. Gelar di bidang bisnis dan pengalaman yang kaya di bidang supply chain management.
Kenapa keduanya?
Karena memang ada begitu banyak hal tentang supply chain yang ngga bisa anda pelajari dari jalur akademis saja.
Pertanyaan selanjutnya adalah dari mana anda bisa memulai kalau ingin menjadi seorang supply chain leader?
Pertama-tama, tentu anda perlu tahu skills penting apa saja yang paling dibutuhkan untuk itu.
Oleh karena itu, di artikel ini saya akan membahas tentang skills yang harus dimiliki seorang supply chain leader?
Dan anda bisa melihat ke diri anda sendiri, mana yang sudah anda punya dan mana yang masih harus anda kembangkan.
Table of Contents
7 skills supply chain leader yang penting anda kuasai
Pengetahuan Teknologi Informasi dan Otomasi
Supply chain leadership adalah tentang memimpin orang-orang yang menggunakan teknologi sebagai alat.
Jadi, hal terpenting untuk menjadi seorang supply chain leader adalah kemampuan untuk mengembangkan skills orang.
Tapi, terlepas dari itu, kita ngga bisa menyangkal kalau cuma sedikit perusahaan yang bisa menjalankan supply chain mereka dengan lancar tanpa bantuan teknologi seperti Warehouse Management Systems (WMS) atau Enterprise Resource Planning (ERP) systems, misalnya.
Tanpa dukungan teknologi tersebut, mereka akan selalu menghadapi banyak masalah. Apalagi kalau harus mengelola supply chain yang begitu kompleks.
Karena itulah, penting bagi anda untuk tahu, paling ngga dasar-dasar bagaimana teknologi bisa digunakan dalam supply chain. Terutama kalau anda ingin menjadi seorang supply chain leader.
Anda harus terbiasa dengan software seperti WMS, TMS, atau sistem ERP seperti yang saya sebutkan di atas.
Dan akan lebih baik lagi kalau anda juga menguasai analytics software. Itu akan banyak membantu anda untuk membuat keputusan sebagai seorang pemimpin.
Kemampuan mengoperasikan sistem TI di tingkat user
Apa yang anda bayangkan saat menjadi supply chain leader?
Apakah anda membayangkan kalau anda tinggal menugaskan bawahan anda untuk mengoperasikan sistem, kemudian anda menggunakan laporan mereka sebagai dasar pengambilan keputusan?
Mungkin anda bisa melakukan itu. Tapi itu gaya kuno.
Saat ini seorang supply chain leader dituntut untuk bisa mengoperasikan sistem sendiri.
Tapi tetap, pemahaman anda tentang manfaat sistem tersebut dalam supply chain lebih penting daripada kemampuan anda untuk mengoperasikannya.
Pahami IT dari sisi pembeli
Sebagai supply chain leader, masukan anda sangat diperlukan dalam proses pengadaan sistem IT. Bahkan mungkin yang paling penting.
Mengapa?
Karena andalah yang paling tahu apa yang anda butuhkan dan anda perlu mengkomunikasikan itu pada vendor anda.
Anda perlu tahu bagaimana alur kerja sistem ERP dan proses fisik anda akan berhubungan satu sama lain.
Jangan sampai sistem yang anda beli ngga terpakai karena ngga sejalan dengan kebutuhan operasional supply chain anda di lapangan.
Selain itu, anda juga dituntut punya pengetahuan tentang otomasi.
Semakin banyak perusahaan sekarang ini yang menggunakan teknologi otomasi di gudang atau pusat distribusi mereka. Dan anda ngga ingin kalah dalam persaingan kan?
Tapi, kembali, terlepas dari semua tuntutan untuk anda paham tentang teknologi, interpersonal skills yang kuat adalah yang paling harus anda kuasai sebagai pemimpin dalam supply chain.
Sedangkan pemahaman tentang IT dan otomasi akan jadi pendukung pekerjaan anda sebagai supply chain leader di perusahaan tempat anda bekerja.
Kemampuan untuk menangkap dinamika ekonomi dan pasar
Supply chain global berubah dengan sangat cepat. Dan perubahan itu kadang ngga bisa diprediksi.
Apa contohnya?
Perubahan besar dari perilaku customer dan konsumen.
Konsumen saat ini semakin menuntut kecepatan dan kemudahan dalam membeli produk atau mendapatkan layanan. Dan lebih jauh lagi, mereka juga menuntut harga yang lebih murah dengan kualitas yang lebih baik.
Batasan untuk pasar juga bisa dibilang menghilang saat ini. Pasar bisa tumbuh dari skala lokal ke global. Yang akan membuat supply chain anda lebih kompleks, tentunya.
Sebagai supply chain leader, anda harus bisa melihat semuanya.
Anda harus bisa melihat apa yang ada di depan anda bahkan memprediksi apa yang mungkin terjadi.
Cuma dengan cara itu anda akan bisa lebih memahami dinamika pasar di industri anda.
Dan bicara tentang dinamika pasar, setiap industri punya dinamikanya masing-masing. Jadi, kalau anda memutuskan untuk pindah ke industri lain, anda mungkin perlu studi yang mendalam untuk dapat pemahaman yang sama tentang pasar seperti yang anda miliki di industri sebelumnya. Apalagi kalau anda ngga mengetahui karakteristik industri yang baru anda masuki.
Pemahaman tentang dasar-dasar ekonomi, bisa menjembatani kekosongan itu.
Anda juga pasti suka:
- 4 Cara Efektif Membangun Supply Chain yang Responsif
- 4 Supply Chain Cost Drivers yang Penting Anda Ketahui
Bagaimana supaya anda bisa menangkap dinamika pasar dengan lebih baik?
Ada satu hal yang perlu anda ketahui untuk bisa melihat apa yang ada di depan anda dan memimpin supply chain lebih efektif.
Anda perlu tahu faktor-faktor apa saja yang mendorong permintaan, penawaran, dan harga untuk barang atau jasa yang anda dan kompetitor anda sediakan.
Faktor penggerak ini akan berdampak pada berbagai elemen supply chain management, termasuk Cost of Goods Sold dan Cost to Serve perusahaan anda.
Paham tentang cost to serve
Supply chain leader memainkan peran penting dalam profitabilitas perusahaan.
Anda punya peluang besar untuk bersinar kalau keputusan anda dalam memimpin supply chain berdampak positif pada keuntungan perusahaan.
Masalahnya, ngga semua perusahaan fokus pada cost to serve.
Apa akibat dari ngga fokus pada cost to serve?
Biasanya adalah penerapan pendekatan one-size-fits-all dalam melayani customers. Semua disamaratakan.
Apakah itu buruk?
Tentu saja. Karena pendekatan itu bisa membuat kondisi dimana ada customer yang over-service, dan ada customer lain yang under-service.
Bahkan keuntungan anda bisa terganggu dengan pendekatan ini. Biaya logistik, misalnya, yang membuat penjualan anda malah merugi, bukan untung.
Kalau anda memahami konsep cost to serve dan menerapkannya, anda akan bisa mengidentifikasi customer dan produk mana yang ngga menguntungkan bagi anda.
Dan anda akan bisa membuat keputusan yang bisa meningkatkan keuntungan dari customer dan produk tersebut. Bukan sekedar mengambil keputusan untuk cut loss.
Setiap perusahaan tentu ingin punya supply chain leader yang berdampak langsung secara positif pada bisnisnya.
Dan ngga semua perusahaan punya pemimpin seperti itu.
Karena itu, kalau anda memahami konsep cost to serve dengan baik, anda akan bisa menonjol sebagai seorang pemimpin yang kompeten dalam supply chain.
Kemampuan untuk tetap fleksibel
Supply chain itu sangat terkait dengan inovasi.
Tapi, yang menarik adalah anda ngga perlu menjadi inovator untuk menjadi seorang supply chain leader yang hebat.
Hanya saja anda harus menjadi seseorang yang terus mempromosikan dan mendorong inovasi. Dan skills yang anda perlukan untuk itu adalah fleksibilitas.
Mengapa membutuhkan fleksibilitas?
Fleksibilitas akan memungkinkan orang-orang kreatif di tim anda untuk berinovasi. Mereka akan mendapatkan keberanian untuk mengemukakan ide-idenya. Karena mereka tahu, kalau ide mereka bagus, anda akan menerimanya.
Anda harus fleksibel. Menerima perubahan dan ngga cuma terpaku pada satu kondisi saja.
Selain itu, fleksibilitas yang anda miliki juga akan mempengaruhi tim anda. Mereka jadi terbiasa untuk beradaptasi dan menerima perubahan.
Fleksibilitas penting karena supply chain terus berubah. Sangat dinamis. Dan kondisi di lapangan terkadang ngga sesuai dengan rencana.
Kalau anda kaku dan ngga fleksibel dengan perubahan, keadaan cuma akan menjadi lebih buruk dan anda akan tergilas.
Ubahlah rencana kalau diperlukan.
Yang dibilang sebagai rencana sebenarnya adalah sebuah work-in-progress. Kalau anda memang perlu melakukan perubahan di perjalanannya, lakukan itu.
Project management skills
Untuk menjadi seorang supply chain leader, anda harus punya project management skills yang baik, seperti:
- Kemampuan untuk menegosiasikan sumber daya, budget, dan jadual.
- Personal organization skills.
- Risk management.
Skills di atas menjadi penting karena terkait erat dengan peran yang dimainkan oleh seorang supply chain leader, seperti:
- Negotiation skills penting karena anda akan sering diminta untuk terlibat dalam proyek-proyek pada beberapa kesempatan.
- Personal organization skills itu penting karena anda harus mampu melacak progress beberapa proyek yang sedang anda kerjakan. Selain itu juga untuk memastikan kalau anda bisa mencapai tujuan dari setiap proyek.
- Risk management akan diperlukan ketika anda diminta untuk menyetujui sebuah proyek. Anda harus bisa mengajukan pertanyaan yang tepat untuk menilai kelayakan proyek yang diusulkan.
Kemampuan untuk mengeluarkan potensi terbaik dari orang
People skills, seperti kemampuan untuk memimpin, mengelola, mempengaruhi, dan menginspirasi orang lain, adalah skills dasar yang harus dimiliki oleh supply chain leader.
Tenang saja. Itu semua bisa dipelajari.
Anda cuma perlu menikmati membangun sebuah tim dan mengembangkan hubungan profesional dengan banyak orang.
Kalau anda ngga menyukainya, lupakan keinginan anda untuk menjadi seorang supply chain leader.
Anda harus punya kemauan untuk terus belajar dan mengembangkan diri anda sendiri.
Punya keinginan untuk membangun tim dan menikmati interaksi dengan orang lain bisa dibilang sudah setengah cara untuk menjadi seorang supply chain leader yang sukses.
3C dalam kepemimpinan supply chain
Ada tiga hal terkait kepemimpinan supply chain yang perlu anda kuasai.
Communication
Anda harus bisa berkomunikasi dengan baik.
Anda harus bisa menyampaikan sesuatu yang rumit dengan cara yang bisa dipahami orang lain. Bahkan untuk mereka yang ngga punya pengetahuan dasar tentang supply chain sekali pun.
Kalau anda menguasai bahasa asing, itu akan menjadi nilai tambah bagi anda. Terlepas dari apakah bisnis anda beroperasi secara internasional atau ngga.
Collaboration
Kemampuan untuk bekerja sama sangatlah penting dalam supply chain.
Anda seringkali harus bekerja sama dengan dua tim yang berbeda. Satu dari dalam organisasi anda dan yang lainnya dari luar organisasi anda.
Dan bisa jadi sangat sulit untuk bekerja dengan sejumlah tim yang punya minat dan ekspektasi masing-masing untuk proyek yang sedang anda jalankan.
Di sinilah skills dalam komunikasi, persuasi, dan membangun hubungan baik dibutuhkan untuk memastikan kolaborasi tersebut terjadi.
Change
Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, kemampuan beradaptasi terhadap perubahan sangatlah penting dalam supply chain.
Kemampuan ini akan memastikan kalau tim anda juga punya kemampuan yang sama.
Perubahan memang terkadang sulit untuk dihadapi. Dan itu bisa mempengaruhi siapa saja.
Jadi, dengarkan apa yang tim anda rasakan. Bantu dan dukung mereka melewati perubahan tersebut. Ini adalah salah satu peran anda sebagai seorang pemimpin.
Anda juga pasti suka:
- 7 Cara Efektif Meningkatkan On Time Delivery ke Customer anda
- 6 Tantangan Supply Chain yang Harus Anda Hadapi
Keluarkan potensi terbaik diri anda sendiri
Interaksi dengan orang lain dan kemampuan untuk mengeluarkan potensi terbaik mereka memang penting. Tapi jangan lupakan juga diri anda sendiri.
Anda harus terus mengembangkan diri anda.
Nilai diri anda. Cari tahu apa yang masih perlu anda tingkatkan.
Jangan pernah berhenti belajar dan berkembang. Dan anda juga perlu untuk mengikuti setiap perkembangan supply chain.
Ini juga berarti kalau anda harus mengesampingkan ego anda. Kalau anda punya anggota tim yang lebih mampu menangani suatu pekerjaan atau proyek, biarkan mereka yang memimpin.
Jangan malu untuk mengikuti dan belajar dari mereka.
Kerjakan apa yang menjadi kelebihan anda.
Dengan begitu, berarti anda telah memberdayakan tim anda untuk tumbuh dan membuat comfort zone mereka menjadi lebih luas.
Tahu bagaimana bernegosiasi
Sebagai seorang supply chain leader, anda ngga cuma akan berinteraksi dengan orang-orang di dalam organisasi anda.
Anda juga akan banyak terlibat dengan orang-orang di luar organisasi anda. Dan anda akan seringkali harus bernegosiasi dengan orang-orang tersebut.
Kalau pun ngga selalu anda harus melakukannya sendiri, tapi anggota tim anda yang lain yang mungkin akan terlibat dalam sebuah proses negosiasi.
Mengapa skills bernegosiasi penting?
Secara umum, negosiasi adalah sebuah hubungan transaksional.
Tapi seringkali, anda juga harus bernegosiasi dengan mereka yang sudah punya hubungan jangka panjang dengan anda.
Dan skills negosiasi anda bisa berdampak besar pada hasil yang anda dapatkan dan hubungan anda dengan mereka di masa depan.
Sangat mudah untuk terjebak dalam kesalahan proses bernegosiasi.
Seorang negosiator yang hebat tahu kalau negosiasi bukanlah tentang siapa yang menang dan siapa yang kalah.
Anda mungkin merasa kalau anda menang. Tapi anda harus tahu, kalau itu mungkin akan merusak hubungan jangka panjang anda dengan orang yang telah anda “kalahkan”. Dan kerugiannya bisa jadi jauh lebih besar kalau anda melihatnya dari sisi kemitraan di masa depan.
Proses negosiasi haruslah mampu memuaskan kedua belah pihak.
Bagaimana meningkatkan skills kepemimpinan supply chain
Gelar bisnis dan pengalaman anda di lapangan bisa membuat anda berada di posisi terdepan dalam supply chain.
Pengalaman itu penting karena banyak skills yang cuma bisa diperoleh melalui pengalaman langsung. Skills yang ngga pernah diajarkan di mana pun.
Carilah pengalaman sebanyak mungkin. Perkaya diri anda dengan itu. Belajarlah dari banyak orang. Terhubung dan bertukar pikiranlah dengan kebih banyak profesional dari berbagai bidang.
Bagikan pengalaman anda pada orang-orang di industri anda atau di luar industri anda. Ikuti perkembangan terbaru di dunia supply chain. Itu akan meningkatkan kemampuan anda sebagai seorang supply chain leader.
Kalau anda pikir artikel ini bermanfaat, bagikan juga ke rekan-rekan anda lainnya dan gabung dengan scmguide telegram channel untuk mendapatkan artikel bermanfaat lainnya dari blog ini.”