Desember 4, 2024

Memaksimalkan Peluang Negosiasi dalam Supply Chain: Tidak Semua Harus Dituruti

Dalam dunia bisnis yang kompetitif, terutama dalam supply chain, kemampuan untuk melakukan negosiasi merupakan salah satu keterampilan penting yang harus dipunya. Anda mungkin sudah paham kalau supply chain adalah jantung dari operasional perusahaan—mulai dari pengadaan bahan baku, distribusi produk, hingga memenuhi permintaan customer. Tapi, apakah Anda sudah benar-benar memaksimalkan peluang negosiasi dalam setiap langkah supply chain?

Banyak yang mungkin berpikir kalau dalam supply chain, segala hal sudah ditentukan—harga, lead time, syarat pembayaran, dan sebagainya. Padahal, kalau Anda tahu mana yang bisa dinegosiasikan, Anda bisa mendapatkan keuntungan lebih besar tanpa harus mengorbankan kualitas atau efisiensi operasional. Tapi, perlu diingat, tidak semua aspek supply chain bersifat negotiable. Mari kita bahas lebih lanjut apa yang bisa dinegosiasikan, kapan waktu terbaik untuk melakukannya, dan mengapa tidak semua permintaan customer harus dituruti.

Sebelum kita lanjutkan bahasan menarik ini, jangan lupa untuk follow juga akun LinkedIn saya. Anda akan mendapatkan lebih banyak insight bermanfaat tentang supply chain management di sana. Dapatkan juga ebook dari scmguide.com di sini untuk semakin menambah wawasan supply chain management Anda.

Apa Saja yang Bisa Dinegosiasikan dalam Supply Chain?

Pertama-tama, penting untuk memahami kalau supply chain terdiri dari berbagai elemen yang saling berkaitan, dan beberapa di antaranya bisa dan seringkali memang harus dinegosiasikan. Berikut adalah beberapa aspek utama yang biasanya bisa Anda negosiasikan:

Harga

Salah satu hal paling jelas yang bisa dinegosiasikan adalah harga. Supplier biasanya menawarkan harga standar, tapi sering kali ada ruang untuk menurunkan harga, terutama kalau Anda melakukan pembelian dalam jumlah besar atau punya hubungan jangka panjang dengan supplier. Negosiasi harga tidak cuma soal mendapatkan produk atau bahan baku lebih murah, tapi juga memastikan kalau harga tersebut tetap sejalan dengan kualitas yang Anda butuhkan.

Syarat Pembayaran

Syarat pembayaran adalah elemen lain yang bisa memberikan Anda fleksibilitas lebih besar dalam mengelola arus kas. Misalnya, daripada melakukan pembayaran di muka atau secara tunai, Anda bisa menegosiasikan pembayaran dengan tempo 30 atau 60 hari sesudah barang diterima. Hal ini akan membantu perusahaan Anda mengelola keuangan dengan lebih baik, terutama saat ada tekanan arus kas.

Memaksimalkan Peluang Negosiasi dalam Supply Chain: Tidak Semua Harus Dituruti
Designed by Freepik

Lead Time

Waktu pengiriman sering kali merupakan elemen yang bisa dinegosiasikan. Kalau Anda membutuhkan produk atau bahan baku lebih cepat dari yang biasanya ditawarkan oleh supplier, Anda bisa menegosiasikan pengiriman ekspres dengan biaya tambahan, atau mencoba memperpendek lead time tanpa biaya tambahan, terutama kalau hubungan bisnis Anda sudah cukup kuat.

Minimum Order Quantity (MOQ)

MOQ atau jumlah pesanan minimum sering kali menjadi halangan bagi perusahaan kecil atau saat Anda cuma butuh sedikit stok. Ini adalah elemen yang bisa Anda negosiasikan, terutama kalau Anda ingin mencoba produk baru dari supplier atau cuma memerlukan jumlah terbatas untuk waktu tertentu.

Anda juga pasti suka:

Biaya Pengiriman

Biaya pengiriman adalah elemen lain yang bisa mempengaruhi profitabilitas supply chain Anda. Kalau Anda bekerja dengan beberapa supplier, ada kemungkinan untuk menegosiasikan biaya pengiriman, terutama kalau Anda sering melakukan pembelian dalam volume besar.

Dengan mengenali elemen-elemen ini, Anda bisa mulai memikirkan di mana peluang negosiasi terbesar berada dalam supply chain Anda. Tapi, ingatlah kalau tidak semua hal bisa dinegosiasikan. Misalnya, standar keamanan, kualitas produk, dan peraturan pemerintah biasanya tidak bisa ditawar.

Kerugian Kalau Tidak Mengambil Peluang Negosiasi

Kalau Anda tidak memanfaatkan peluang negosiasi dalam supply chain, Anda bisa kehilangan banyak keuntungan yang seharusnya bisa diraih. Berikut beberapa kerugian yang mungkin Anda alami kalau peluang ini diabaikan:

Biaya yang Lebih Tinggi

Biaya yang lebih tinggi adalah kerugian paling jelas. Tanpa negosiasi harga, Anda mungkin akan membayar lebih dari yang seharusnya. Padahal, dengan sedikit usaha negosiasi, Anda bisa mendapatkan harga yang lebih baik atau syarat pembayaran yang lebih fleksibel, yang pada akhirnya membantu menghemat biaya dan meningkatkan margin keuntungan.

Arus Kas yang Tidak Optimal

Tanpa negosiasi syarat pembayaran, Anda mungkin terjebak dalam pembayaran di muka atau tunai, yang bisa memberatkan arus kas perusahaan. Ini bisa memengaruhi kemampuan Anda untuk berinvestasi kembali atau mengambil peluang bisnis lain karena dana Anda terlalu terikat pada satu transaksi.

Memaksimalkan Peluang Negosiasi dalam Supply Chain: Tidak Semua Harus Dituruti
Designed by Freepik

Fleksibilitas Operasional yang Terbatas

Kalau Anda tidak menegosiasikan lead time atau MOQ, operasional Anda bisa menjadi kurang fleksibel. Anda mungkin terpaksa menunggu lebih lama untuk mendapatkan bahan baku, atau membeli lebih banyak dari yang Anda butuhkan cuma untuk memenuhi syarat MOQ. Ini tentu mengurangi efisiensi supply chain dan bisa membuat stok Anda menumpuk.

Hubungan Bisnis yang Kurang Optimal

Negosiasi bukan cuma soal mendapatkan keuntungan sepihak. Ini juga soal membangun hubungan bisnis yang kuat dan saling menguntungkan. Supplier dan customer yang merasa dihargai dalam proses negosiasi cenderung lebih loyal dan bersedia berkolaborasi di masa depan.

Dengan memanfaatkan setiap peluang negosiasi, Anda bisa menciptakan supply chain yang lebih efisien, hemat biaya, dan fleksibel, yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing perusahaan Anda.

Anda juga pasti suka:

Negosiasi dengan Customer: Tidak Semua Permintaan Harus Dituruti

Sering kali, dalam upaya mempertahankan customer, perusahaan terjebak dalam pemikiran kalau “customer selalu benar.” Tapi, dalam kenyataannya, memenuhi semua keinginan customer tanpa pertimbangan bisa membawa kerugian bagi bisnis. Negosiasi dengan customer sama pentingnya dengan negosiasi dengan supplier. Berikut adalah alasan mengapa tidak semua permintaan customer harus dituruti:

Profitabilitas Bisa Tergerus

Customer mungkin meminta diskon besar, syarat pembayaran yang sangat fleksibel, atau lead time yang lebih cepat dari kemampuan Anda. Kalau Anda selalu menuruti permintaan mereka tanpa negosiasi, margin keuntungan Anda bisa tergerus. Perusahaan harus menjaga keseimbangan antara memenuhi kebutuhan customer dan tetap mempertahankan profitabilitas.

Operasional Bisa Terganggu

Beberapa permintaan customer mungkin memaksa Anda untuk mengubah jadwal produksi, menambah stok secara berlebihan, atau mempercepat proses pengiriman dengan biaya tinggi. Hal ini tidak cuma berdampak pada operasional, tapi juga bisa merusak efisiensi supply chain secara keseluruhan.

Keadilan dalam Hubungan Bisnis

Memberi keistimewaan kepada customer tertentu tanpa mempertimbangkan dampaknya pada bisnis Anda bisa menciptakan ketidakadilan. Kalau satu customer mendapat diskon besar, sementara customer lain membayar harga penuh, hal ini bisa menciptakan friksi dan merusak hubungan jangka panjang dengan customer lainnya.

Designed by Freepik

Negosiasi Menciptakan Nilai Tambah

Negosiasi yang baik akan menciptakan solusi yang saling menguntungkan. Customer merasa didengar dan dihargai, sementara perusahaan Anda tetap bisa menjaga keuntungan dan efisiensi. Dengan negosiasi, Anda juga bisa membangun hubungan jangka panjang yang lebih kuat dengan customer, karena mereka melihat Anda sebagai mitra yang berkomitmen untuk memberikan nilai terbaik.

Negosiasi dengan customer tidak berarti menolak semua permintaan mereka. Sebaliknya, ini tentang mencari solusi yang memuaskan kedua belah pihak, tanpa mengorbankan kesehatan finansial dan operasional bisnis Anda.

Kesimpulan

Negosiasi dalam supply chain adalah seni yang harus dikuasai oleh setiap perusahaan yang ingin tetap kompetitif di pasar. Dengan memahami apa yang bisa dinegosiasikan—seperti harga, syarat pembayaran, lead time, dan biaya pengiriman—Anda bisa memaksimalkan efisiensi dan profitabilitas bisnis. Di sisi lain, Anda juga perlu bijak dalam menangani permintaan customer. Tidak semua keinginan mereka harus dituruti, dan negosiasi yang baik akan menghasilkan solusi yang saling menguntungkan.

Jadi, jangan sia-siakan setiap peluang negosiasi yang ada. Dengan strategi negosiasi yang tepat, Anda bisa meningkatkan hubungan dengan supplier dan customer, sekaligus menjaga kestabilan operasional dan keuangan perusahaan. Pada akhirnya, negosiasi yang sukses bukan cuma tentang mendapatkan apa yang Anda inginkan, tapi juga tentang menciptakan nilai jangka panjang yang berkelanjutan untuk semua pihak yang terlibat.

Semoga bermanfaat!

Bagikan artikel ini ke rekan Anda yang lain supaya mereka juga mendapatkan manfaatnya. Untuk lebih banyak insight bermanfaat tentang supply chain management, follow akun LinkedIn saya. Dapatkan juga ebook dari scmguide.com di sini untuk semakin menambah wawasan supply chain management Anda. Anda bebas menggunakan semua artikel di blog ini untuk tujuan apapun, termasuk komersil, tanpa perlu memberikan atribusi.

Avatar photo

Dicky Saputra

Saya adalah seorang profesional yang bekerja di bidang Supply Chain Management sejak tahun 2004. Saya membantu perusahaan untuk meningkatkan kinerja keseluruhan supply chain mereka.

View all posts by Dicky Saputra →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *