Desember 24, 2024

Apa itu Cash Flow (Arus Kas) dan Hubungannya Dengan Supply Chain – Bukan Cuma Tentang Profit

Pada postingan kali ini, kita akan membahas tentang apa itu cash flow (arus kas) dan hubungannya dengan supply chain management. Karena kalau kita bicara tentang cash flow, itu lebih dari sekedar berbicara tentang profit.

Cash flow (arus kas) adalah salah satu dari empat hal yang harus selalu Anda ingat, sebagai pemilik bisnis atau bertanggung jawab atasnya, terkait dengan supply chain Anda.

Sedikit penyegaran, ayo kita mulai dengan apa itu Cash Flow Cycle Time (CFCT) dan bagaimana Anda bisa menghitungnya menggunakan rumus sederhana ini.

CFCT = DIO (uang tunai yang diikat dalam bisnis Anda dalam bentuk inventory, WIP, dan goods in transit) + DSO (uang masuk ke bisnis Anda dari customer) – DPO (uang tunai keluar dari bisnis Anda untuk membayar supplier)

Untuk beberapa orang yang relatif baru dalam bisnis, rumus di atas mungkin kelihatannya sangat mirip dengan cara menghitung keuntungan. Tapi, sebenarnya ada perbedaan tipis di antara keduanya.

Profit adalah sebuah konsep, yang terdiri dari pendapatan dikurangi biaya operasional yang disesuaikan dengan biaya untuk menjalankan bisnis. Kita mengukurnya setiap tahun pada saat kita menyiapkan laporan keuangan.

Cash flow (arus kas), di sisi lain, adalah aliran uang sebenarnya, yang sangat nyata, yang terus-menerus membayar jalannya seluruh operasional Anda.

Ini adalah uang yang digunakan untuk membayar supplier Anda untuk setiap pembelian bahan baku yang Anda lakukan.

Ini adalah uang yang digunakan untuk membayar proses yang memberikan nilai tambah (seperti mengubah bahan baku menjadi sebuah produk jadi).

Kita harus punya pegangan atas cash flow setiap saat. Kalau ngga, tahu kan bagaimana rasanya kehabisan uang?

Itu bisa menyakitkan dan mengerikan.

Dan kita berjanji pada diri sendiri kalau kita ngga akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi lagi.

Plus, biasanya kita akan mengambil tindakan untuk memastikan hal itu benar-benar ngga terjadi lagi di kemudian hari.

Tapi, ayo kita menyimpang sejenak.

Ini semua kembali ke alasan utama kenapa Anda memulai bisnis Anda pertama kali.

Anda tentu ingin sebuah sarana yang bisa menghasilkan pengembalian investasi yang besar, yang melampaui pilihan lain, seperti bank misalnya.

Apa itu Cash Flow (Arus Kas) dan Hubungannya Dengan Supply Chain – Bukan Cuma Tentang Profit

Kalau kita ngga bisa menghasilkan pengembalian yang lebih baik dari bank, terus bagaimana bisa ada orang yang akan mau berinvestasi dalam bisnis kita?

Supaya hal ini terjadi, tentu saja bisnis Anda harus menguntungkan dan cash flow (arus kas) Anda harus positif.

Yang menarik, dan kadang sulit untuk dipercaya, Anda bisa loh jadi sebuah bisnis yang sangat menguntungkan, tapi sekaligus ngga punya cukup uang untuk membayar semua saat jatuh tempo.

Nah, sebuah bisnis yang ngga bisa membayar tagihannya saat sudah jatuh tempo, bisa kita bilang bangkrut. Dan ada hukuman keras bagi direktur, pemilik, dan pendiri yang memimpin bisnis ini di beberapa negara.

Itu bukan hasil yang baik untuk direktur, pemilik bisnis, atau pendiri (dan juga ngga baik untuk bank dan investor).

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, cash flow (arus kas) itu akan memastikan solvabilitas (kesanggupan melunasi hutang) bisnis Anda.

Dan dengan dampak ekonomi dari pandemi sekarang ini, solvabilitas menjadi indikator yang lebih kuat tentang berapa lama sebuah bisnis bisa terus beroperasi.

Banyak pemerintah di berbagai negara telah memberi kelonggaran untuk jangka pendek sebagai kompensasi dari pandemi ini, tapi itu ngga akan terjadi selamanya kan?

Terus, apa yang bisa kita lakukan sekarang?

Sebelum kita masuk ke bahasan penting ini, saya mau mengajak Anda juga untuk bergabung dengan channel telegram scmguide karena bakal banyak lagi topik-topik penting dan bermanfaat seputar supply chain management yang saya bagikan di sana. Jadi, pastikan Anda bergabung juga ya.

Baik, kita lanjutkan dengan beberapa hal yang bisa Anda lakukan terkait dengan cash flow (arus kas) ini.

  • Hitung cash flow cycle time (CFCT) Anda dengan masing-masing komponen DIO, DSO dan DPO. Gunakan rumus CFCT di atas untuk menentukan CFCT Anda yang sebenarnya.
  • Periksa uang tunai yang Anda sisihkan sebagai persiapan menghadapi krisis uang tunai. (Meskipun mengingat keadaan saat ini, uang tunai mungkin sudah habis semua.) Krisis uang tunai adalah nama lain untuk saat-saat di mana cash flow (arus kas) bisnis melambat ke tingkat yang berbahaya dan ngga berkelanjutan. Itulah sebabnya, ngga peduli seberapa pintar pun Anda secara finansial, selalu lebih baik untuk punya cadangan. Jadi, setiap krisis uang yang ngga terduga atau ngga bisa dihindari, ngga merusak operasional supply chain anda.
  • Lihat diagram supply chain Anda (yang seharusnya menunjukkan dengan jelas bagaimana supply chain Anda bekerja). Lihat berapa banyak supplier yang Anda miliki dan di mana mereka berada. Periksa berapa banyak pabrik, fasilitas manufaktur dan gudang, dan apa yang terjadi di masing-masing pabrik. Berapa tepatnya lokasi customer yang Anda ketahui? Apakah Anda mengirimkan produk Anda langsung ke customer atau ke gudang customer?

Anda juga pasti suka:

Sekarang, kalau Anda sudah melakukan semua ini, apa yang terjadi selanjutnya?

Pahami kinerja Anda sendiri dan buat perbandingan

Ambil hasil perhitungan Anda dan mulailah membandingkan hasilnya dengan kinerja Anda di tahun sebelumnya.

Apa itu Cash Flow (Arus Kas) dan Hubungannya Dengan Supply Chain – Bukan Cuma Tentang Profit

Setelah itu, bandingkan juga dengan rata-rata industri Anda.

Mintalah semuanya diperiksa ulang oleh pemegang buku atau akuntan Anda.

Bicaralah dengan petugas piutang, analis inventory, dan tim utang usaha Anda dan konfirmasikan kalau mereka setuju.

Terakhir, kalau Anda punya manajer supply chain atau analis, minta mereka untuk memvalidasi pemikiran Anda.

Tunjukkan diagram Anda dan mintalah masukan mereka.

Apakah angka Anda tampak benar secara intuitif?

Bagaimana angka Anda dibandingkan dengan posisi Anda sendiri dua belas bulan sebelumnya?

Apakah CFCT Anda membaik atau memburuk?

Bisakah Anda menentukan mengapa?

Bagaimana Anda membandingkan dengan bisnis dengan posisi serupa di industri Anda?

Apakah CFCT Anda lebih baik dari rata-rata industri atau lebih buruk?

Mengapa?

Identifikasi tempat terbaik untuk mencari perbaikan dalam pengukuran cash

Dari langkah sebelumnya, Anda akan punya ide di mana Anda harus fokus.

Apakah Anda akan membayar supplier lebih lambat, atau mengurangi inventory yang bergerak lambat atau ngga sesuai, yang ngga menjual cukup cepat kepada customer, misalnya?

Atau, mungkin Anda perlu mulai meningkatkan tingkat penagihan?

Jangan panik, tapi fokuslah pada area yang biayanya paling mudah dikelola dalam organisasi Anda (seperti manajemen inventory).

Prioritaskan area supply chain yang paling mampu Anda ubah, jadi biayanya ngga akan membebani cash flow (arus kas) Anda dibandingkan dengan area yang lebih tahan sebagai inisiatif Anda.

Anda perlu bekerja dengan tim Anda untuk memastikan kalau area yang sedang Anda kerjakan bisa diubah tanpa merusak aspek lain dari bisnis Anda, seperti terhadap hubungan supplier dan customer Anda.

Keluarlah kuat untuk supplier Anda

Akhirnya, pengetahuan tentang cash flow (arus kas) Anda harus mengarahkan Anda untuk punya posisi yang lebih kuat saat bernegosiasi dengan supplier.

Cash flow (arus kas) yang baik berarti Anda cenderung ngga lambat dalam pembayaran dan lebih mungkin berada di urutan teratas dalam daftar customer prioritas supplier Anda.

Demikian juga, kalau Anda mengalami masalah cash flow (arus kas), biarkan itu jadi alasan untuk mengelola ekspektasi Anda pada pengiriman (atau bahkan menahannya sampai masalah Anda lebih teratasi).

Sebagai catatan terakhir, penting untuk benar-benar memahami cash flow (arus kas) Anda melalui CFCT Anda, karena CFCT Andalah yang membuat bisnis Anda tetap hidup atau malah menenggelamkan kapal (bisnis) Anda.

”Kalau anda pikir artikel ini bermanfaat, bagikan juga ke rekan-rekan anda lainnya dan gabung dengan scmguide telegram channel untuk mendapatkan artikel bermanfaat lainnya dari blog ini.”

Avatar photo

Dicky Saputra

Saya adalah seorang profesional yang bekerja di bidang Supply Chain Management sejak tahun 2004. Saya membantu perusahaan untuk meningkatkan kinerja keseluruhan supply chain mereka.

View all posts by Dicky Saputra →