Maret 29, 2024

Container Yard VS Gudang untuk Bisnis Manufaktur, Mana Lebih Menguntungkan?

Melanjutkan postingan sebelumnya mengenai bagaimana mengoperasikan container yard, kali ini saya akan membahas tentang apakah akan lebih menguntungkan untuk punya container yard dibandingkan dengan gudang untuk bisnis manufaktur Anda atau ngga.

Dalam industri manufaktur, tentu Anda ngga bisa mengesampingkan kebutuhan untuk punya area penyimpanan baik itu untuk raw material atau pun untuk finished goods Anda.

Nah, terkait dengan area penyimpanan, bentuknya bisa macam-macam. Anda bisa punya gudang sendiri, sewa gudang di 3PL, atau membangun sebuah container yard. Kenapa ngga kan? Selama itu memang menguntungkan.

Tapi, pada postingan kali ini saya cuma akan membatasi di perbandingan antara membangun dan mengoperasikan gudang sendiri dengan membangun dan mengoperasikan container yard Anda sendiri.

Tapi, sebelum kita bahas lebih jauh topik yang sangat menarik ini, pastikan Anda juga sudah bergabung dengan scmguide telegram channel supaya Anda ngga ketinggalan update terbaru dari blog ini sekaligus mendapatkan lebih banyak insight seputar supply chain management lainnya.

Membangun gudang VS container yard, mana lebih menguntungkan?

Ngga perlu berlama-lama lagi, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa jadi pertimbangan Anda sebelum memutuskan apakah Anda akan membangun gudang atau container yard.

Biaya pembangunan

Pada saat Anda melihat sebuah container yard, apa yang terpikirkan oleh Anda?

Sebuah lapangan luas, ngga ada bangunan, cuma ada lantai, plus diberi penerangan lampu-lampu di beberapa titik. Selesai.

Bagaimana dengan gudang?

Anda perlu membangun sebuah bangunan utuh, mulai dari pondasi, lantai, dinding, sampai atap. Belum lagi dock lengkap dengan dock leveler-nya. Betul kan?

Sekilas, membangun container yard terkesan lebih murah karena memang ngga banyak yang harus dibangun. Tapi Anda harus ingat, yang akan Anda simpan di container yard adalah container-container yang berisi barang-barang Anda.

Barang-barang Anda punya beratnya sendiri. Ditambah lagi dengan berat container itu sendiri. Tentu kebutuhan lantainya juga harus jauh lebih kuat dari lantai gudang secara umum.

container yard VS gudang

Ditambah lagi dengan adanya reach stacker yang bermanuver di sana sambil membawa container berisi barang-barang Anda. Maka beban yang harus ditahan oleh lantai container yard akan jauh lebih besar dibandingkan dengan beban yang harus ditahan lantai gudang pada umumnya.

Reach stacker, jelas jauh lebih berat dibandingkan dengan forklift. Dan berat container, jelas merupakan beban tambahan yang ngga akan ada kalau Anda menyimpan barang di rack langsung di dalam gudang Anda.

Dengan pertimbangan itu, maka biaya pembangunan container yard jadi ngga semurah yang Anda pikir kan?

Lantai yang lebih kuat, berarti biaya yang lebih mahal juga. Ini harus Anda perhitungkan.

Kalau Anda membangun container yard dengan kekuatan yang sama dengan lantai gudang Anda, saya jamin, ngga butuh waktu lama untuk lantai tersebut rusak. Dan kalau sudah begitu, Anda akan sering mengeluarkan uang untuk mereparasi lantai tersebut. Belum lagi risiko yang timbul pada saat reach truck yang membawa container yang berat harus berlalu lalang di container yard yang rusak. Risikonya terlalu besar.

Bagaimana dengan fasilitas penerangan?

Anda pernah melihat tumpukan container kan? Berapa tingginya? Bisa sampai lebih dari 10 meter. Dan fasilitas penerangan Anda (lampu) harus lebih tinggi dari tinggi tumpukan container. Itu artinya, tiang yang lebih tinggi yang harganya tentu akan lebih mahal.

Begitu juga dengan jumlah lampu yang Anda perlukan. Mungkin ngga sebanyak yang akan ada di gudang karena tentu Anda ngga ingin ada banyak tiang lampu di tengah-tengah container yard kan? Tapi, dengan lebih sedikitnya titik lampu, itu artinya Anda butuh lampu dengan daya lebih besar untuk bisa menjangkau seluruh area container yard.

Dan Anda tentu juga tahu kalau daya lampu yang lebih besar berarti juga harga yang lebih mahal.

Anda juga pasti suka:

Luas area

Terkait dengan luasan area, Anda juga jangan sampai salah hitung. Untuk sebuah warehouse umum, Anda mungkin cuma butuh space selebar 2 – 4 meter untuk lalu lalang forklift. Tapi container yard? Anda butuh jauh lebih lebar dari itu.

container yard VS gudang

Anda tentu tahu, panjang container 40 feet saja sekitar 12 meter. Belum lagi reach stacker harus bermanuver pada saat lift on/lift off container. Selebar itulah space yang dibutuhkan untuk operasi handling di container yard. Plus, space untuk storage container itu sendiri. Dengan luas area yang sama, apakah Anda masih berpikir kalau container yard lebih bisa menampung inventory Anda lebih banyak dibandingkan gudang?

Biaya operasional

Bagaimana dengan biaya operasional?

Ayo kita lihat.

Apa biaya yang harus Anda keluarkan untuk menjalankan sebuah gudang? Man power? Equipments? Listrik? Air?

Secara umum, biaya yang harus dikeluarkan untuk menjalankan sebuah container yard sama. Tapi, ayo kita lihat lebih detail lagi.

Untuk gudang, Anda perlu membeli atau menyewa forklift. Anda tentu tahu berapa biayanya kan?

Bagaimana dengan container yard? Anda harus membeli atau menyewa reach stacker. Tentu biaya yang harus Anda keluarkan jauh lebih besar. Belum lagi gaji operatornya yang lebih tinggi karena ngga semua orang bisa mengoperasikan reach stacker kan?

Ditambah lagi dengan biaya bahan bakar yang harus Anda keluarkan yang tentunya jauh lebih besar dibandingkan dengan forklift.

Biaya operasional ini tentu harus Anda pertimbangkan sebelum memutuskan.

Inventory management

Dari sisi inventory management, mungkin operasi container yard terlihat lebih mudah karena inventory-nya masih dalam bentuk container yang besar, gampang terlihat, dan gampang dihitung.

Tapi, container itu terlihat sama antara satu dan yang lainnya. Dan yang membedakan adalah nomor container tersebut. Jadi, Anda cuma bisa mengandalkan nomor container untuk mengidentifikasi container yang akan Anda bongkar lebih dulu. Belum lagi kalau nomor tersebut terhalang container lain yang membuatnya sulit dilihat.

Dan Anda tetap harus tahu apa isi di dalam setiap container tersebut untuk menentukan container yang akan dibongkar lebih dulu.

Dan terkait dengan aktifitas bongkar container, kalau isi di dalam container Anda butuhkan semua, itu ngga jadi masalah. Tapi, akan menjadi masalah ketika Anda cuma perlu sebagian dari isi container tersebut. Tetap saja Anda harus membongkar seluruh isi container kan? Dan Anda tetap butuh space untuk menyimpan barang-barang yang belum Anda perlukan di gudang Anda. Yang pada akhirnya, kebutuhan gudang Anda jadi ngga berkurang signifikan dengan adanya container yard.

Anda juga pasti suka:

Perhatikan detention cost

Dan ini adalah yang benar-benar harus Anda perhatikan. Detention cost. Anda ngga bisa menyimpan container di container yard Anda terlalu lama. Itu akan ada biayanya, dan percayalah, itu ngga murah sama sekali.

Jadi, kalau Anda berencana untuk menyimpan inventory Anda di dalam container, pastikan Anda membutuhkannya dalam waktu dekat. Kalau ngga, bersiaplah untuk membayar biaya yang besar.

Kesimpulan

Kalau Anda terpikir untuk membangun container yard alih-alih gudang, beberapa poin di atas bisa menjadi pertimbangan Anda.

Kalkulasi dan pelajari dengan cermat masing-masing kelebihan dan kekurangannya dan pastikan apapun keputusan Anda, itu sejalan dengan apa yang Anda perlukan. Jangan sampai salah dalam mengambil keputusan. Dampak negatifnya bisa sangat signifikan.

Container yard dan gudang punya fungsi dan tujuan yang berbeda. Jangan sampai Anda salah menempatkannya.

Buatlah fasilitas penyimpanan sesuai dengan kebutuhan Anda.

Semoga bermanfaat!

Kalau Anda pikir artikel ini bermanfaat, bagikan juga ke rekan kerja Anda yang lain. Pastikan Anda juga sudah bergabung dengan scmguide telegram channel untuk tetap mendapatkan update terbaru dari blog ini dan lebih banyak insight seputar supply chain management yang pastinya bermanfaat. Semua artikel dalam blog ini bebas Anda gunakan untuk apapun tujuan Anda, termasuk komersil, tanpa harus memberikan atribusi.

Avatar photo

Dicky Saputra

16+ tahun berkecimpung di bidang supply chain management. Saya membantu perusahaan meningkatkan kinerja supply chain secara keseluruhan.

View all posts by Dicky Saputra →