Dalam logistik, ada sebuah proses yang bisa dibilang cukup rumit, dikenal dengan nama reverse logistics.
Reverse logistics sendiri sudah lama menjadi area yang diabaikan banyak perusahaan.
Tapi, dengan meningkatnya tekanan pasar saat ini, seperti maraknya ritel online dan tingginya ekspektasi customer, tekanan di area supply chain ini pun ikut meningkat.
Penting bagi perusahaan, termasuk anda tentunya, untuk berinovasi di bidang ini dan beradaptasi dengan permintaan pasar yang berubah-ubah untuk tetap kompetitif, bahkan menguntungkan.
Sebelum kita bahas lebih jauh tentang reverse logistics dan kenapa itu penting untuk anda, pastikan anda sudah bergabung dengan scmguide telegram channel supaya ngga ketinggalan update artikel terbaru seputar supply chain management lainnya.
Table of Contents
Apa itu reverse logistics?
Pada postingan kali ini, kita akan bahas apa itu reverse logistics, masalah-masalahnya, biaya tersembunyi terkait dengannya, juga nilai tak terbantahkan dan kemungkinan inovasi serta perubahan yang bisa anda lakukan dalam proses reverse logistics.
Jadi, simak terus artikel ini sampai habis supaya anda menjadi terbiasa dengan salah satu segmen supply chain yang bisa dibilang paling sulit, tapi penting, ini.
Definisi reverse logistics
Reverse logistics adalah bagian dari supply chain yang memproses apa pun yang kembali ke dalam melalui supply chain atau berjalan “ke belakang/mundur” melalui supply chain.
Karena itu dinamakan reverse logistics.
Hal ini bisa mencakup apa saja, mulai dari barang yang dikembalikan customer, daur ulang bahan kemasan, daur ulang/pembuangan bahan dari produk yang sudah dijual sebelumnya, dll.
Definisi lengkap reverse logistics, menurut The Council of Logistics Management, adalah proses penerapan, pengendalian, dan perencanaan aliran barang jadi (finish goods), bahan baku, dan inventory dalam proses yang hemat biaya. Alirannya berjalan dari titik konsumsi (yaitu customer) ke titik asal (yaitu pabrikan), untuk membuangnya dengan benar atau untuk mendapatkan kembali nilainya.
Yang juga termasuk dalam definisi ini adalah pembuatan ulang atau perbaikan barang (rework).
Beberapa contoh dari reverse logistics adalah:
- Pengembalian barang oleh customer.
- Pengembalian barang yang ngga terjual oleh mitra distribusi karena persyaratan kontrak.
- Penggunaan kembali kemasan.
- Perbaikan barang.
- Perbaikan dan pemeliharaan sesuai perjanjian jaminan.
- Pembuatan ulang (re-manufacture) barang dari barang yang dikembalikan atau cacat.
- Menjual barang ke pasar second (barang bekas) sebagai langkah yang diambil atas pengembalian atau kelebihan stok.
- Daur ulang dan pembuangan barang yang sudah habis masa pakainya.
Dinamika pasar yang ada dan berkembang saat ini, seperti meningkatnya tingkat pengembalian customer dan kebutuhan untuk daur ulang dan penggunaan kembali, meningkatkan kebutuhan akan reverse logistics ini.
Nilai tersembunyi dari reverse logistics yang efektif
Secara umum, reverse logistics bukanlah area supply chain yang menjadi favorit untuk siapa pun.
Malah seringkali diabaikan oleh perusahaan. Semoga anda bukan salah satunya.
Banyak yang masih beranggapan kalau manajemen pengembalian itu ngga sama pentingnya dibandingkan dengan area lainnya. Karena itu, area ini jadi kurang mendapatkan perhatian.
Padahal, reverse logistics yang efektif punya daftar manfaat yang tak ternilai yang bisa memberikan anda nilai material dan keuntungan. Dan ini berlaku untuk sebagian besar bisnis.
Apa saja itu?
Ayo kita lihat bagian menariknya.
Reverse logistics bisa memberikan data produk yang berharga
Salah satu manfaat terbesar yang bisa diberikan proses reverse logistics yang efektif adalah proses ini bisa memberi anda data produk yang berharga.
Data seperti apa?
Data yang memberi tahu anda apa yang menjadi alasan customer mengembalikan produk anda. Dan ini penting bagi anda supaya anda bisa memperbaiki masalah yang ada.
Proses reverse logistics yang direncanakan dengan baik dan diterapkan secara menyeluruh akan dengan mudah mengumpulkan data tentang alasan pengembalian customer, serta data berguna lainnya, seperti usia pemakaian produk yang sebenarnya di lapangan, misalnya.
Potensi untuk mengurangi kerugian dan mendapatkan pendapatan tambahan
Manajemen barang dan material yang tepat dan efisien dalam perjalanan kembali ke supply chain bisa mengurangi kerugian serta menjadi pendapatan tambahan.
Misalnya, dengan anda membuat kebijakan mengenai pengembalian yang efektif dan penanganannya yang bebas dari kesalahan, itu bisa mengurangi kerugian yang timbul akibat pengembalian barang.
Plus, kalau anda bisa menangani distribusi barang yang dikembalikan secara tepat, itu bisa jadi sumber pendapatan tambahan untuk anda sekaligus mengurangi dampak kerugian yang timbul.
Kok bisa?
Ya, anda bisa menjadikan barang yang dikembalikan ini sebagai sumber pendapatan tambahan dengan cara memperbarui, memperbaiki, dan mendaur ulang barang, atau menjual produk atau bahan yang dikembalikan oleh customer anda.
Anda juga pasti suka:
- 5 Langkah Sukses Strategi Distribution Management di Bisnis Retail
- Kupas Tuntas Kelebihan dan Kekurangan Cross-Dock
Mengurangi biaya
Proses reverse logistics yang efisien juga akan memungkinkan anda untuk melakukan pengurangan berbagai biaya. Biaya-biaya itu termasuk:
- Biaya penyimpanan.
- Biaya transportasi/pengiriman kembali untuk proses pengiriman dan pengembalian. Anda bisa menggabungkan pengiriman barang pengganti dengan pengiriman barang yang dikembalikan untuk mengurangi biaya transportasi sekaligus memberikan tingkat kepuasan customer yang lebih tinggi.
- Biaya terkait dengan tenaga kerja.
- Biaya terkait pengembalian barang oleh customer curang.
Biaya reverse logistics ini sering tersebar di beberapa bagian supply chain yang membuatnya ngga tertangani dan diminimalkan dengan baik karena biasanya ngga ada satu departemen atau orang pun yang mau bertanggung jawab langsung atas biaya tersebut. Betul kan?
Dengan mengembangkan proses reverse logistics yang efisien, anda ngga cuma bisa mengurangi biaya ini, tapi juga bisa melacak dan menganalisisnya dengan lebih akurat.
Customer service yang meningkat
Departemen reverse logistics yang berfungsi tinggi dan proses reverse logistics yang juga berfungsi baik, akan memberikan tingkat customer service yang andal. Sesuatu yang sangat diharapkan oleh customer yang sudah kecewa.
Di pasar yang semakin kompetitif sekarang ini, hal tersebut sangatlah penting. Peningkatan layanan, terutama di titik kritis seperti di dalam hubungan antara merek (brand) dan customer seperti pada kemudahan pemrosesan pengembalian barang, bahkan lebih penting.
Media sosial dan pengaruh customer secara online bisa berdampak sangat besar pada reputasi dan pondasi perusahaan di pasar. Anda tentu ngga ingin mendapatkan review buruk yang menjadi viral kan?
Brand image yang baik
Reverse logistics yang baik dan proses pengembalian barang yang efektif akan menciptakan tingkat pelayanan yang tinggi untuk customer sekaligus bertindak mengurangi publisitas negatif untuk brand anda. Secara alami, itu berarti juga sama dengan meningkatnya brand image anda.
Merek yang menawarkan daur ulang untuk barang yang sudah habis masa pakainya juga mendapatkan pengakuan dari customer atas pelayanannya yang baik.
Misalnya, proses reverse logistics beberapa merek smartphone dalam memberikan diskon pembelian kepada customer mereka ketika mereka mengembalikan smartphone lama mereka adalah contoh luar biasa dari hal ini.
Mereka ngga cuma mendapatkan publisitas positif dari kebijakan tersebut, tapi juga memperoleh manfaat dengan bisa menggunakan kembali suku cadang dan bahan dari barang-barang yang masa pakainya sudah habis tadi. Menarik bukan?
Retensi customer
Manfaat lain yang sangat berharga dari reverse logistics yang efektif adalah meningkatkan retensi customer. Yang itu berarti terjaganya kelangsungan bisnis anda.
Seperti saya sampaikan di atas, hal-hal seperti pengembalian dan penanganan jaminan bisa menjadi poin penting dalam hubungan customer dengan merek (brand).
Menurut penelitian, 95% konsumen yang disurvei menyatakan kalau mereka ngga akan membeli lagi produk dari suatu merek kalau mereka mengalami pengalaman pengembalian produk yang negatif.
Jadi, dengan anda memastikan customer anda ditangani dengan baik, punya akses ke proses pengembalian yang nyaman dan mudah, dan ngga ditangani dengan cara yang enaknya saja untuk anda, reverse logistics yang dioperasikan dengan baik bisa meningkatkan tingkat retensi customer anda.
Peluang untuk pengurangan sampah dan praktik ramah lingkungan
Selain manfaat untuk perusahaan seperti yang sudah saya sampaikan di atas yang bisa dihasilkan dari reverse logistics, kebijakan reverse logistics yang dibuat dengan baik juga bisa memberikan manfaat dalam bentuk pengurangan limbah dan praktik ramah lingkungan yang berkelanjutan.
Cara mengoptimalkan reverse logistics
Meskipun reverse logistics sudah lama menjadi area yang kurang dioptimalkan, dengan tekanan pasar yang semakin meningkat, menjadi lebih penting lagi bagi anda untuk memusatkan perhatian dan resources pada proses ini.
Memang sih, reverse logistics bisa menjadi area supply chain yang menantang untuk ditingkatkan, tapi ada sejumlah cara yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hal ini.
Review, revisi, dan optimasi kebijakan pengembalian dan perjanjian vendor
Salah satu langkah penting dalam optimalisasi reverse logistics adalah dengan melakukan peninjauan kebijakan pengembalian serta perjanjian vendor anda.
Pengembalian menjadi salah satu area kompetitif yang bisa membedakan satu merek dari merek yang lainnya.
Karena itulah, kebijakan pengembalian harus tetap di-update dan direvisi secara berkala.
Juga penting untuk meninjau dan memperbarui perjanjian vendor untuk mengoptimalkan proses reverse logistics.
Hal ini bisa membantu anda mengurangi terjadinya kelebihan stok, dikembalikannya kelebihan stok, serta munculnya biaya-biaya terkait dengan itu.
Di dalam bisnis ritel saat ini, proses pengembalian yang mudah dan menarik dianggap sebagai pilihan yang paling kompetitif.
Misalnya, 95% customer akan melakukan pembelian berulang dari suatu merek atau perusahaan kalau proses pengembaliannya gampang.
Tapi, pada saat yang sama, penting untuk mengintegrasikan pengamanan ke dalam kebijakan pengembalian tersebut untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan karena hal itu tentu akan membebani proses reverse logistics anda.
Menyusun kebijakan pengembalian yang optimal yang memberikan nilai kepada customer, sekaligus melindungi proses reverse logistics supaya ngga terbebani, adalah kunci di sini.
Anda juga pasti suka:
Outsourcing
Untuk beberapa perusahaan, cara paling efisien untuk mengoptimalkan departemen reverse logistics mereka adalah dengan melakukan outsourcing fungsi ini sepenuhnya.
Ini adalah solusi yang ramping dan gesit yang bisa anda terapkan dengan cepat dan efektif.
Bergantung pada penyedia solusi dan kondisi, cara ini juga bisa menjadi strategi hemat biaya untuk anda.
Pada saat yang sama, kalau perusahaan anda sudah punya infrastruktur supply chain yang kuat, memanfaatkan outsourcing untuk tujuan reverse logistics yang semakin meningkat mungkin merupakan pilihan yang lebih hemat biaya dan bijaksana secara finansial.
Tentu ada juga beberapa potensi kerugian ketika anda melakukan outsourcing untuk reverse logistics ini.
Kualitas proses ngga lagi di bawah kendali merek atau perusahaan sepenuhnya. Dan dalam beberapa kasus, anda ngga punya cukup ruang untuk melakukan penyesuaian atau kustomisasi.
Otomatisasi
Otomatisasi dikenal sebagai disruptor yang kuat dalam sektor supply chain dengan otomatisasi gudang berada di garis terdepan pengembangan supply chain. Itu berkat kemampuan otomatisasi dalam menyelesaikan sejumlah masalah pergudangan yang sudah berlangsung lama.
Otomatisasi juga bisa berhasil untuk diterapkan dalam rangka mengatasi sejumlah masalah reverse logistics mendasar, seperti waktu respons, perkiraan, biaya tenaga kerja, dan kecurangan pengembalian.
Kalau anda ngga familiar dengan aplikasi otomatisasi supply chain, singkatnya, ini terdiri dari komponen hardware seperti scanner, sensor, mikrokontroler, automatically guided vehicles (AGVs), dan drone.
Ditambah dengan elemen hardware yang diperlukan, berbagai bentuk software (seperti IoT dan warehouse management software) bisa melacak stok, menyimpan data, dan menjalankan proses tanpa input manusia.
Biaya otomatisasi memang bisa menjadi cukup tinggi di awal. Tapi, otomatisasi punya potensi untuk mengurangi kerugian dan pengeluaran di kemudian hari secara drastis dalam proses reverse logistics.
Ini berkat penggunaan data yang lebih baik, pelacakan inventory secara real time, layanan customer yang ditingkatkan, penghematan tenaga kerja, transportasi, dan ruang pergudangan.
Walaupun beberapa elemen otomatisasi memerlukan investasi yang besar, seperti AGV, komponen pergudangan besar lainnya, dan drone, tapi elemen integral lainnya seperti mikrokontroler PLC adalah komponen yang berbiaya rendah.
Komponen software juga relatif murah dibandingkan dengan elemen hardware yang besar dan dikaitkan dengan ROI yang tinggi.
Pusat pengembalian terpusat (Centralized Return Centers)
Menurut penelitian, salah satu strategi yang diterapkan yang terbukti berhasil mengoptimalkan reverse logistics dalam beberapa kasus adalah dengan menerapkan pusat pengembalian terpusat (Centralized Return Centers, CRC).
CRC adalah gudang dan sebuah fungsi yang cuma memproses pengembalian produk dari customer.
CRC mengurusi secara eksklusif aliran barang yang kembali ke supply chain dan ngga terlibat dalam distribusi yang bergerak maju (forward-moving distributions) sebagai kebalikan dari distribution center yang berurusan dengan distribusi barang ke end customer.
Menurut perusahaan yang dievaluasi dalam penelitian di atas, distribution center ngga berfungsi dengan baik saat harus menangani barang yang mengalir ke dua arah (upstream dan downstream) dalam supply chain.
Kenapa bisa begitu?
Ini karena distribusi produk ke customer, dalam banyak kasus, selalu diprioritaskan. Akibatnya, proses reverse logistics jadi dinomorduakan.
Apakah reverse logistics akan terlihat seperti bergerak maju?
Dengan meningkatnya tekanan eksternal yang cepat di distribution market, ada baiknya mempertimbangkan seperti apa reverse logistics akan terlihat di masa depan untuk anda.
Reverse logistics mungkin akan memainkan peran kunci dalam kelangsungan bisnis. Dan kualitas proses reverse logistics akan berdampak pada daya saing dan bisnis anda secara keseluruhan.
Dari semua cara yang sudah disampaikan di atas, otomatisasi mungkin salah satu yang menjadi inovasi paling tinggi dalam reverse logistics berkat manfaatnya yang luas dan revolusioner.
Jadi, bagaimana anda saat ini mengelola reverse logistics anda?
”Kalau anda pikir artikel ini bermanfaat, bagikan juga ke rekan-rekan anda lainnya dan gabung dengan scmguide telegram channel untuk mendapatkan artikel bermanfaat lainnya dari blog ini.”